- tvOne
VIVA – Seorang pengantin wanita korban penipuan perusahaan jasa pesta pernikahan (weeding organizer/WO) berlabel Pandamanda menumpahkan amarahnya setelah pesta pernikahannya berantakan. Wanita bernama Isnaini itu, dengan wajah masih berhias riasan pegantin, menyemburkan segala keluhannya di hadapan bos Pandamanda, Anwar Said, dan sejumlah krunya.
Pesta pernikahan Isnaini dan suaminya di sebuah gedung di Depok, Jawa Barat, pada Minggu, 2 Februari 2020, kacau balau gara-gara Pandamanda wanprestasi, di antaranya dekorasi tak kunjung dipasang hingga detik-detik ijab kabul akad nikah, bahkan katering makanan kosong sehingga para tamu tak dijamu makanan dan minuman.
Isnaini meminta Anwar ikut membayangkan betapa malu dia dan keluarga kedua mempelai gara-gara pesta pernikahan itu berantakan, bahkan tetamu tak dijamu apa pun. Seseorang menyela Isnaini dan mengatakan uangnya bisa diganti, tetapi Isnaini tak peduli lagi, karena dia sudah telanjur malu.
Korban Pandamanda telah mencapai 50 pasang calon pengantin dengan total kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp2,5 miliar. Polisi sudah menetapkan Anwar Said sebagai tersangka. Pria berusia 32 tahun itu dijerat Pasal 378 tentang penipuan yang ancamannya kurungan empat tahun penjara.
>
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Pengantin Pesanan di China, KBRI Ungkap Modusnya
KBRI Beijing meminta agar warga negara Indonesia mewaspadai kasus penipuan dengan modus pengantin pesanan (mail order bride) yang ditemukan di China.
