Hari Raya Idul Fitri di Korea Selatan

Ilustrasi ketupat
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Pilgub Jateng: Ahmad Luthfi-Gus Yasin Raih 11,3 Juta Suara, Andika-Hendi 7,8 Juta Suara 
- Merayakan hari raya Idul Fitri tak sekadar spesial bagi umat Islam tetapi juga menjadi momen dan hari yang terasa sangat sakral untuk dirayakan. Pada hari ini rasa syukur berlipat ganda karena dengan izin Allah SWT kita mampu menjalankan kewajiban selama sebulan penuh di bulan Ramadhan. Dengan segala aktivitas ibadah yang telah dilakukan, limpahan ampunan yang diberikan olehAllah SWT serta pelatihan diri dalam mengelola hawa nafsu sepanjang bulan Ramadhan kita seperti terlahir kembali dalam keadaan suci. 

Jaringan Distribusi Dipetakan agar Operasional Maksimal
Rasa syukur ini tak terkecuali dirasakan juga oleh umat muslim Indonesia yang sekarang berada di Korea Selatan (Korsel). Rasa syukur itu terwujud dalam bentuk ibadah-ibadah yang sunnah maupun wajib dijalankan selama hari raya Idul Fitri seperti salat Id secara berjamaah dan penunaian zakat fitrah. Salat sunnah Id secara berjamaah di Korsel dilakukan baik di dalam masjid maupun di lapangan terbuka. 

Curi Poin di Markas Persijap, Pelatih PSIM Jogja Bersyukur
Hal yang sangat mencolok dan menjadi perhatian adalah ketika salat dilakukan di lapangan terbuka. Tak jarang warga non-muslim Korsel yang sedang berlalu lalang melewati arena lapangan yang digunakan untuk salat, terkagum melihat jumlah jamaah salat Id yang begitu banyak. Mereka sangat antusias dan memperhatikan dengan seksama ribuan jamaah yang sedang mendengarkan khutbah salat Id dan melaksanakan salat secara khusuk.

Jumlah jamaah yang begitu banyak membuat heran orang Korsel karena bagi mereka hanya sebuah konser musik yang mampu mengundang masa sebanyak itu berkumpul di sebuah lapangan terbuka. Kekaguman ini mudah-mudahan menjadi magnet penarik bagi warga non-muslim Korsel untuk mengenal Islam lebih dalam. 

Hari raya Idul Fitri belum menjadi hari libur nasional di Korsel karena jumlah muslim yang masih minoritas. Hari Raya Idul Fitri 1436 H yang jatuh pada hari kerja membuat para WNI muslim harus meminta izin berlibur. Surat izin libur untuk merayakan Hari Raya Idul fitri difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia melalui surat edaran yang ditujukan kepada perusahaan tempat bekerja atau kampus tempat belajar. Keberadaan surat ini sangat membantu sekali dalam menjelaskan kepada warga non-muslim Korsel akan pentingnya Hari Raya Idul Fitri bagi muslim. Sehingga surat ini banyak digunakan oleh seluruh WNI di Korsel. 

Meskipun terkadang tidak semua pekerja Indonesia mendapatkan izin untuk berlibur di Hari Raya Idul Fitri tidak jarang beberapa perusahaan atau kampus lain sangat paham dengan makna penting Idul Fitri sehingga tidak harus menyertakan surat izin, cukup dengan izin secara lisan. Rasa syukur akan hadirnya Idul Fitri terwujud pula dalam ibadah penunaian Zakat fitrah. 

WNI di Korsel mendapatkan kemudahan dalam menunaikan kewajiban ini karena adanya organisasi Komunitas Islam Indonesia (KMI) yangmewadahi 42 musala Indonesia di Korsel dan lembaga sosial dari Indonesia yang bertindak sebagai amil zakat. Amil zakat di Korsel sudah mengumpulkan zakat fitrah seminggu sebelum hari idul Fitri hingga beberapa saat menjelang pelaksanaan salat Id.

Hasil zakat yang didapat langsung didistribusikan oleh para amil kepada para mustahiq zakat di Indonesia.Besar zakat fitrah di Korsel ditetapkan sebesar 8.000 KRW menyesuasikan dengan harga beras di pasaran. Hal lain yang melengkapi Idul Fitri 1436 H bagi WNI di Korsel adalah silaturahim dan ramah tamah dengan saudara-saudara muslim lainnya. Sebagai sesama perantau yang jauh dari keluarga, berkumpul dengan rekan seperjuangan menjadi obat rindu akan kampung halaman dan keluarga tercintadi rumah. 

Oleh karena itu, pasca salat Id, musala-musala yang didirikan oleh orang Indonesia, mengadakan acara silaturahim lengkap dengan segala hidangan khas Idul Fitri di Indonesia, seperti ketupat, lontong, opor, rendang, dan lain-lain. Dengan kegiatan ini umat muslim Indonesia yang sedang berada di Korsel tetap merasakan nikmat dan khidmatnya Idul Fitri meski sedang berada di negeri minoritas Islam dan berjarak ribuan meter dari kampung halaman.

(Muhammad Roghib Ar-Romadhoni, Tim Dakwah Al-Bahjah
Korea Selatan sekaligus Mahasiswa di Yeungnam University-Korea Selatan)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya