- U-Report
VIVA.co.id - Kalau badak bisa bicara mungkin dia akan berkeluh kesah dengan tempat tinggalnya selama ini. Hutan yang seharusnya menjadi rumah yang nyaman, banyak mengalami ganguan.
Eksploitasi alam dan pembalakan liar mendekatkan badak dengan kepunahan. Perlakuan manusia terhadap badak belum dikatakan baik. Badak masih rentan diburu manusia untuk sekadar diambil culanya. Cula badak termasuk langka sehingga bernilai tinggi.
Dengan semakin berkurangnya populasi badak akibat perburuan liar, badak masuk dalam kategori terancam dan dilindungi. Badak tergolong binatang yang perfeksionis dalam hal memilih tempat tinggal.
Habitat favorit badak berada di dataran rendah dengan vegetasi padang rumput dan hutan tropis. Ada beberapa spesifikasi yang harus dipenuhi untuk tempat tinggalnya. Data dari
Dengan daya jelajah yang cukup tinggi, badak tidak mungkin untuk hidup di kebun binatang apalagi kandang kecil. Badak akan sangat kesulitan jika hidup di daerah dengan jangkauan yang sempit. Taman Nasional Ujung kulon yang luasnya 122.956 hektar saat ini hanya mampu menampung 50 ekor badak. Bisa dibayangkan berapa luas daerah yang harus tersedia untuk kelangsungan hidup ratusan badak kelak.
Bukan hanya luas, rumah badak pun harus hijau. Badak merupakan hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang super, tempat tinggalnya harus menyediakan makanan dan mineral yang cukup.
Pasalnya dalam sehari badak dapat menghabiskan kurang lebih 50 kilogram makanan. Dengan banyaknya populasi tanaman hijau di habitatnya badak bebas memilih dedaunan yang ia suka. Dengan begitu badak tidak perlu masuk ke perkebunan warga hanya untuk sekadar mencari makan.
Badak butuh rumah yang ramah bagi jenisnya. Badak merupakan binatang yang soliter, mereka sering terlihat menyendiri. Beberapa diantaranya akan membentuk kelompok kecil untuk bertahan hidup. Badak butuh tempat untuk berkembang biak yang nyaman, lagi aman dari predator atau pemburu. Sebagai jaminan keamanan maka tempat tinggal badak haruslah jauh dari pemukiman penduduk.
Manusia tidak diperkenankan berdekatan secara langsung dengan badak. Mereka cenderung menghindari kontak dengan manusia kecuali ketika mereka merasa terancam mereka akan menyerang manusia.
Usaha pelestarian badak sangat bergantung pada seberapa besar ketersediaan habitat badak untuk dapat hidup dan berkembang biak. Maka bisa dipastikan hutan adalah tempat yang paling cocok untuknya.
Manusia bisa berbagi tempat dengan badak. Jika manusia membutuhkan rumah yang nyaman, maka badak juga sama. Jika manusia membutuhkan rumah yang aman, badak pun juga sama. Selamat Hari Badak Internasional, semoga selalu ada rumah yang ramah bagi setiap badak. (Cerita ini dikirim Jodysaefulbakri)
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda (Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)
