Alasanologi Vs Rasionalogi

Berdebat
Sumber :

VIVA.co.id - Cukup menggelitik sekaligus menyiratkan perenungan  yang mendalam  setelah menelaah buku karya Jaya Suprana yang berjudul “ALASANOLOGI”. Kata ALASAN yang bisa berarti sangat luas, kompleks dan bisa berkonotasi fleksibel cukup menjadi banyak alasan kenapa saya menulis tulisan ini.

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Apa alasannya? Karena saya membeli bukunya, apa alasan membeli bukunya? Karena saya ingin tahu pola fikir Jaya Suprana mengambil tema alasan, kenapa ingin tahu? Bla bla bla dst, dst, dst...! Ya, betul yang namanya “Alasan” tak pernah berujung selalu ada alasan di balik alasan.

Bila kita merunut alasan sebagaimana kita melihat dan merenungi setiap aspek kehidupan, akan ada banyak alasan kenapa dan bagaimana kehidupan bisa tercipta secara harmonis di bumi kita tercinta, bahkan di alam semesta. Jawabannya sederhana, “karena ada alasannya!”. Rasa ingin tahu selalu menjadi alasan pendorong  akan apa yang disebut evolusi sebagai mana alasan itu berevolusi  dari waktu ke waktu.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Rasa keingintahuan setiap makhluk menjadi cara untuk bertahan hidup dan untuk menjadi sempurna. Seperti manusia yang selalu mengklaim bahwa  dirinya makhluk paling sempurna diantara makhluk hidup lainnya, yang secara tidak langsung justru merupakan upaya untuk  menutupi ketidaksempurnaannya tersebut. Alasan adalah cara setiap mahluk hidup agar beralasan untuk berkembang dalam seleksi alam yang rumit dan kompleks. 

Bisa disimpulkan bahwa manusia akan selalu mencari alasan untuk menjadi sempurna baik secara kecakapan fisik, pemikiran maupun spiritual dan akan terus mencari tahu apa alasan mereka hidup dan bernafas di bumi, dan akan terus mencari tahu apa alasan alam semesta tercipta.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Sebenarnya jawaban dari alasan itu sudah ada miliiaran tahun yang lalu sebelum, bahkan, ketika kehidupan masih menjadi bibit. Hanya saja di butuhkan waktu untuk  meyelami  alasan menjadi sebuah pembenaran dan wajarlah alasan akan terus berkembang dan berevolusi untuk menemukan ujung pangkalnya.

Yap, begitulah sistem alasan bekerja dan bertransformasi, karena alasan akan selalu menjadi koma yang akan terus mencari titik. Selamat  berfikir Rasional! (Cerita ini dikirim oleh Andriana Ari, Jakarta)

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya