Bagaimanakah Rumah yang Nyaman untuk Badak?

Badak Jawa
Sumber :

VIVA.co.id - Populasi dua spesies badak di Indonesia, yaitu Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) dan Badak Sumatera (Dicerorhinus Sumatrensis) diambang kepunahan. Kehilangan habitat dan perburuan adalah ancaman yang paling utama bagi kelangsungan hidup badak. Badak Jawa terdapat di daerah barat Pulau Jawa tepatnya di Taman Nasional Ujung Kulon.

Tempat-tempat yang rimbun dengan semak dan perdu yang rapat serta menghindari tempat-tempat yang terbuka, terutama pada siang hari. Hutan teduh dan rapat, seperti halnya formasi langkap disukai badak untuk bernaung dan berlindung dari kejaran manusia. Daerah jelajah untuk badak betina diperkirakan sekitar 10-20 km dan untuk badak jantan diperkirakan sekitar 30 km.

Sedangkan Badak Sumatera hidup pada daerah tergenang di atas permukaan laut sampai daerah pegunungan yang tinggi (dapat juga mencapai ketinggian lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut). Tempat hidup yang penting bagi dirinya adalah cukup makanan, air, tempat berteduh dan lebih menyukai hutan lebat.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Pada cuaca yang cerah sering turun ke daerah dataran rendah, untuk mencari tempat yang kering. Pada cuaca panas ditemukan berada di hutan-hutan di atas bukit dekat air terjun. Senang makan di daerah hutan sekunder. Habitat Badak Sumatera di Gunung Leuser, terbatas pada hutan-hutan primer pada ketinggian antara 1000-2000 meter di atas permukaan laut.

Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya pemerintah perlu membuat habitat-habitat atau suaka margasatwa yang baru sebagai rumah tinggal untuk badak-badak yang masih tersisa. Tempat habitat baru tersebut tentu saja harus jauh dari tangan-tangan usil, supaya manfaat dari habitat baru tersebut dapat diperoleh secara maksimal.

Habitat yang dibuat pun harus serta merta disesuaikan dengan keadaan dari masing-masing badak tersebut, jangan sampai merubah alam mereka. Untuk proses pemindahan badak-badak ini dirasa cukup sulit, tetapi sesulit apapun proses tersebut harus dapat dijalankan demi kebaikan populasi badak di masa yang akan datang.

Bukan hanya pemerintah saja yang harus mengatasi hal ini, kita pun sebagai masyarakat juga wajib berperan menjaga kelestarian badak-badak ini. Misalnya, dengan cara tidak menembaki badak (berburu) secara sembarangan.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Dengan adanya saling kerjasama diharapkan untuk kedepannya populasi badak bisa sedikit demi sedikit bertambah lagi. Tentu saja semua tindakan itu perlu dilakukan mulai dari sekarang, jika tidak bertindak, maka keberadaan badak- badak di Indonesia hanya akan tinggal cerita dan kenangan saja. Izinkan anak cucu kita untuk bisa melihat ke dua spesies badak ini di zaman mereka kelak. (Cerita ini dikirim oleh Ika Ayu Darmawati, Tangerang)

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)

KKN 136 UMM Adakan Penyuluhan Pemanfaatan Serbuk Kayu
Hadiah lomba

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Acara kali ini bertajuk “Discover the Magic on You”.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016