Menjaga Keberlangsungan Habitat Badak Indonesia

Menyediakan rumah yang nyaman bagi badak, adalah tanggung jawab kita bersama
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Ancaman kepunahan bagi badak yang hidup di Indonesia sudah dari dulu kita ketahui bersama. Berbagai hal sudah sering didiskusikan dengan melibatkan banyak ahli, pemerhati masalah lingkungan, dan orang serta kelompok-kelompok berkepentingan, untuk menjamin suatu sistem yang bisa dijalankan agar populasi badak di Indonesia tidak semakin menurun.

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Sebagai salah satu hewan yang paling dilindungi di Indonesia, upaya untuk menjaga kelestarian hidup badak masih menemui jalan buntu. Berbagai persoalan bangsa belum mampu diselesaikan ditengah persoalan ekonomi yang semakin terpuruk.

Barangkali, kita semua tidak menyadari bahwa persoalan bangsa yang krusial bukan hanya masalah ekonomi semata, namun permasalahan kerusakan lingkungan adalah ancaman lainnya yang harus segera dicari solusi dan tindakan penyelesaiannya.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Di Indonesia sendiri, terdapat 2 jenis badak yang kita kenal yakni Badak Jawa dan Badak Sumatera. Pamor Badak Jawa memang lebih luas dikenal oleh masyarakat. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa jumlah Badak Jawa hanya 50 hingga 60 ekor saja. Jumlah tersebut tentu sangat sedikit dan hal inilah yang menjadi faktor untuk memasukkan Badak Jawa ke dalam spesies hewan di Indonesia yang terancam punah.

Memang pada hakikatnya, diakui atau tidak, kepedulian kita terhadap keberlangsungan habitat suatu hewan, terutama hewan-hewan yang dilindungi kenyataannya masih sangat minim. Baik pemerintah maupun masyarakat menjadikan isu kelestarian hewan-hewan langka tidak termasuk dalam skala prioritas permasalahan bangsa.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Akibatnya adalah hanya segelintir individu atau kelompok yang betul-betul konsen terhadap permasalahan ini. Namun, pada prosesnya semua tindakan untuk menyelamatkan spesies hewan langka di Indonesia tidak maksimal.

Perburuan liar serta pengrusakan lahan hidup hewan langka tersebut menjadi faktor utama yang mengancam kelangsungan hidup hewan-hewan langka di Indonesia.

Semua permasalahan ini bermuara pada ketidaktegasan pemerintah dalam menegakkan aturan-aturan dan kurangnya kesadaran masyarakat sebagai komponen yang seharusnya menjadi bagian dari upaya penyelematan hewan-hewan langka tersebut, termasuk badak. Padahal, badan konservasi dunia, IUCN dengan tegas memasukkan Badak Jawa sebagai spesies yang sangat terancam keberlangsungan habitatnya.

Perlu upaya konkrit dari semua elemen untuk mengatasi permasalahan ini. Isu kelestarian lingkungan di Indonesia harus masuk dalam prioritas pemerintah, dan dalam kasus badak ini hal-hal yang mestinya dilakukan antara lain sebagai berikut:

1. Merumuskan kebijakan yang berkenaan dengan upaya-upaya untuk mencegah kepunahan Badak di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan oleh pemerintah dengan mengajak para ahli serta pemerhati masalah lingkungan untuk duduk bersama merumuskan berbagai tindakan kongkrit dalam upaya menjaga jumlah populasi badak di Indonesia. Salah satunya dengan dengan melakukan perluasan kawasan yang selama ini didiami oleh badak.

Perlu diketahui, bahwa selama ini kawasan yang didiami oleh badak, seperti halnya Taman Nasional Ujung Kulon masih jauh dari standar kelayakan untuk dijadikan kawasan hidup badak.

Pemerintah dan para ahli harus mampu bersinergi untuk mencari kemungkinan suatu wilayah yang bisa dijadikan sebagai habitat baru untuk badak. Sangat miris rasanya, jika meliahat negara ini yang memiliki wilayah begitu luas, tapi pada kenyataannya tak mampu menyediakan lahan layak bagi kelangsungan hidup hewan-hewan yang dilindunginya.

2. Ketidaktegasan dalam menegakkan hukum sudah menjadi semacam rahasia umum, penegakan hukum di negeri ini terkesan tebang pilih, lemah sekali. Pengrusakan lingkungan terjadi di mana-mana.

Yang terbaru (namun sebetulnya persoalan klasik) adalah masalah asap akibat pembakaran hutan yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Semua itu terjadi karena adanya ketidaktegasan dari pemerintah dalam menerapkan aturan-aturan yang berlaku.

Banyak pelaku pengrusakan lingkungan yang malah tidak dihukum sama sekali. Upaya pencegahan pengrusakan tidak dilakukan maksimal. Dan lucunya, pemerintah selalu sibuk dan terkesan panik ketika kerusakan tersebut sudah terlihat di depan mata. Padahal, kita semua tahu bahwa lebih mudah mencegah penyakit daripada mengobatinya.

Pemerintah harus bertindak cepat dan tegas dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh siapapun yang sekiranya mengancam habitat badak yang hidup di wilayah Indonesia. Hal tersebut dapat dilakukan misalnya dengan menerapkan hukuman maksimal bagi pelaku perburuan liar. Hal ini juga sebagai shock therapy bagi pelaku lainnya, sehingga perburuan liar terhadap badak bisa ditekan.

3. Semua elemen harus memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya dalam menjaga habitat hewan langka di Indonesia. Bukan hanya pemerintah, masyarakat juga diminta turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan untuk masa depan anak cucu kita kelak.

Keterlibatan masyarakat dalam menjaga populasi badak dari kepunahan mutlak diperlukan, karena jika berharap kepada pemerintah saja, tentu upaya-upaya tersebut hasilnya tidak maksimal.

Itulah upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian hidup badak serta hewan-hewan langka di Indonesia. Pemerintah dan masyarakat harus bahu membahu untuk menjamin agar badak tetap dapat hidup di Indonesia dan bukan hanya sebagai merk dari sebuah minuman semata. (Cerita ini dikirim oleh Asriady)

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya