Pulangkan Badak ke Habitat Aslinya

Ujung Kulon
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - “Ada berapa banyak badak Indonesia yang masih hidup?” Itu bukan hanya sekadar sebuah pertanyaan. Kita semua sadar bahwa populasi badak di Indonesia terancam punah beberapa tahun mendatang, jika berbagai pihak terutama pemerintah tidak serius lakukan perlindungan terhadap badak-badak di Indonesia.

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Menurut data monitoring dari Balai Taman Nasional Ujung Kulon tahun 2014, terdapat 57 ekor Badak Jawa atau badak bercula satu yang hidup di Taman Nasional itu. Lalu jumlah ini meningkat menjadi 60 ekor di tahun 2015, setelah 3 bayi badak itu lahir pada periode April-September 2015. Jumlah yang sangat kritis dari spesies yang tersisa ini. Jika tidak dilindungi dari faktor bencana alam, atau para pemburu, atau faktor-faktor lain yang menyebabkan kematian, maka dipastikan Indonesia tidak akan memiliki Badak Jawa yang dibanggakan itu di masa mendatang.

Keberadaan habitat bagi badak harus diprioritaskan dan diperhatikan dengan baik. Jangan sampai tempat tinggalnya itu justru membuat badak menjadi tidak nyaman dan akhirnya memberontak, atau menjadi stres, lalu mati. Pemerintah juga tidak boleh mengandalkan Taman Nasional sebagai habitat badak. Kita tidak pernah tahu kapan kejadian-kejadian alam akan terjadi. Misalnya gempa bumi dasyat, letusan gunung merapi atau tsunami di suatu tempat.  Maka harus dipikirkan untuk membuat habitat yang baru untuk badak-badak tersebut.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Masalahnya kemudian, jika bukan Taman Nasional, lalu di mana akan dibuat habitat baru untuk badak jika hutan-hutan di Indonesia sudah dirusak dan dijadikan lahan bisnis oleh para pebisnis itu?

Ini pertanyaan yang sulit dijawab oleh siapapun. Baiklah, kita tidak bisa memaksakan pemerintah untuk menghentikan kegiatan-kegiatan penebangan pohon secara liar, maupun pembakaran dan pembukaan lahan-lahan bisnis secara masif di hutan-hutan Indonesia, yang menyebabkan hilangnya habitat hewan-hewan.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Sama seperti manusia yang tidak bias berpisah dari tempat tinggalnya, demikian juga badak. Hutan dan alam di negeri ini harus dijaga dan dirawat dengan baik, demi keberlangsungan hidup hewan yang kita punya. Jangan rusak tempat tinggal mereka. Jangan usik kenyamanan hidup mereka. Jangan juga memburu hewan-hewan itu untuk kenikmatan sesaat.

Kita bisa melakukan hal-hal kecil untuk memberikan harapan hidup untuk badak-badak Indonesia, maupun hewan-hewan lainnya dengan cara membeli produk-produk ramah lingkungan atau hemat kertas, karena kertas itu terbuat dari pohon. Pohon-pohon yang digunakan bisa saja diambil dari hutan-hutan tempat tinggal badak-badak itu. Dengan begitu kita dapat mengembalikan badak ke habitat aslinya. Cintailah hutan, cintailah juga badak. (Cerita ini dikirim oleh: Vensca Ginsel – Jakarta)

Cerita ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya