Alam Indonesia Ini untukmu Badak

Badak Jawa
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Badak Jawa atau badak bercula-satu kecil (Rhinoceros Sondaicus) adalah anggota family Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan Badak India dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m.

Populasi Badak Jawa di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kabupaten Pandeglang, Banten, terancam punah. Berdasarkan hasil monitoring Balai Taman Nasional Ujung Kulon dalam satu tahun terakhir ini menunjukkan populasi hewan langka itu jumlahnya semakin berkurang. Dari 60 ekor tahun 2013, pada 2014 hanya tinggal 57 ekor, empat di antaranya mati.

Badak Jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas. Mereka dianggap sebagai mamalia yang paling terancam, walaupun masih terdapat Badak Sumatera yang tempat hidupnya tidak dilindungi seperti Badak Jawa, dan beberapa pelindung alam menganggap mereka memiliki risiko yang lebih besar.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Badak Jawa diketahui masih hidup di dua tempat, Taman Nasional Ujung Kulon di ujung barat Pulau Jawa dan Taman Nasional Cat Tien yang terletak sekitar 150 km sebelah utara Kota Ho Chi Minh.

Badak Jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas. Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah, padang rumput basah, dan daerah daratan banjir besar (kubangan lumpur). Tempat hidup Badak Jawa telah menyusut selama 3.000 tahun terakhir akibat pemburu lokal dan penebangan hutan untuk membuka lahan pertanian ataupun tempat hunian manusia.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Faktor utama berkurangnya populasi badak Jawa adalah perburuan untuk culanya, masalah yang juga menyerang semua spesies badak. Cula badak menjadi komoditas perdagangan di Tiongkok selama 2.000 tahun yang digunakan sebagai obat untuk pengobatan tradisional.

Secara historis kulitnya digunakan untuk membuat baju baja tentara Tiongkok, dan suku lokal di Vietnam percaya bahwa kulitnya dapat digunakan sebagai penangkal racun untuk bisa ular. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah semakin berkurangnya populasi badak adalah perlu tindakan nyata dan tegas dari semua pihak. 

1. Menekan perburuan liar dan pemberian sanksi tegas
Perburuan muncul karena adanya permintaan dari pasar dan adanya daya beli dengan harga tinggi. Membuat efek jera dengan adanya sanksi yang tegas merupakan salah satu cara membuat efek jera para pemburu, namun tak hanya para pemburu yang dikenakan sanksi pembeli dari semua hasil olahan badak juga dikenakan sanksi agar membuat efek jera.

2. Adanya tempat atau suaka bagi badak
Alam di Indonesia masih sangat luas, beberapa di antaranya adalah kawasan pegunungan yang cocok untuk habitat badak. Perlu adanya riset untuk hal ini, karena perubahan iklim dunia juga akan mempengaruhi hutan-hutan tropis di Indonesia.

Pembukaan lahan juga menjadi alasan kenapa badak makin berkurang saat ini. Selain itu fenomena para pendaki musiman juga merupakan salah satu ancaman bagi kelestarian badak di alam Bebas. Para pendaki yang tak punya bekal ilmu dan mengikut-ikuti tren hanya membuat makin kotornya hutan-hutan.

3. Menumbuhkan rasa peduli masyarakat tentang kelestarian badak
Dengan adanya penyuluhan ke masyarakat mungkin adalah alternatif lain untuk memberikan pengetahuan tentang badak, dari awal muncul hingga sekarang di anggap hampir punah. Mungkin salah satu contohnya bisa dilakukan oleh para pendaki-pendaki yang memberikan pengetahuan kepada masyarakat pentingnya habitat badak untuk kelangsungan hidup mereka dan supaya nanti anak cucu kita masih bisa melihat keberadaan mereka secara langsung tidak melalui gambar. “Selamat hari badak, mari kita jaga alam ini untuk meraka”. (Cerita ini dikirim oleh Ayu Kartika Waluyo Wulansari, Semarang)

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda)

KKN 136 UMM Adakan Penyuluhan Pemanfaatan Serbuk Kayu

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)

Hadiah lomba

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Acara kali ini bertajuk “Discover the Magic on You”.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016