Kampung Halaman Rino

Badak Jawa
Sumber :

VIVA.co.id - Rino merupakan primadona yang memiliki banyak teman seusianya, Rino setiap hari mengisi waktunya dengan bermain dengan teman-temannya di lumpur dan sesekali mencari makan di padang rumput yang luas nan indah.

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Setiap pagi, Rino dan kawan-kawannya bermain di lumpur untuk sekadar merendamkan tubuh. Rino termasuk spesies Jawa, namun bukan berarti hanya berada di dataran Jawa saja. Di Asia seperti  Thailand, Myanmar, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Malaysia juga hidup spesies Rino.

Tubuh Rino yang besar membuatnya ditakuti, tinggi Rino sekitar 1.7 meter dan panjangnya sekitar 3.2 meter dan bobot nya yang amat berat sekitar 900 kg. Rino juga memiliki cula yang amat seram, sebenarnya teman-teman Rino juga memiliki cula yang bervariasi ada yang memiliki satu cula ada pula yang memiliki 2 cula.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Gigi Rino yang tajam dapat mencabik-cabik makanannya yang empuk. Rino memiliki enam gigi geraham dan gigi seri. Rino juga memiliki pendengaran dan indra penciuman yang baik. Namun, sayang Rino tidak dapat hidup terlalu lama, Rino yang sudah dewasa hanya bertahan kira-kira sampai umur 45 tahun saja.

Kulit Rino yang tebal membuatnya unik, warna kulit nya juga unik ada yang abu-abu, abu-abu coklat, dan juga berpola mosaik. Kehidupan Rino di tempat luas dahulu tidak terbatas, mereka bermain dan mencari makan dengan hewan-hewan yang lain. Rino termasuk mamalia yang langka hanya 40 populasi di Ujung Kulon pulau Jawa, namun Rino sangat sedih bahwa kenyataannya pada tahun 2007 teman–teman mereka termasuk Rino kian menyusut akibat perburuan oleh para manusia.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Manusia seharusnya menjaga yang ada di muka bumi mulai dari lingkungan, kehidupan sosial, dan juga hewan-hewan seperti Rino. Namun, kenyataannya para manusia memburu Rino untuk dijadikan barang yang berkualitas, obat kesehatan atau sekadar pajangan dinding di rumah.

Di Cina, teman-teman Rino yang sudah mati dijadikan obat yang harganya sangat mahal per kilogramnya. Rino juga sedih karena rumah Rino yang seharusnya menjadi habitat asli dirusak oleh para manusia, antara lain penyebabnya karena sebuah peperangan atau bekas lahan pemburuan. Rino dapat saja pergi dari kampung halamannya namun pasti akan diburu oleh manusia.

Menurut data

Rino merupakan pribadi yang lembut dan tenang, hanya pada saat masa perkenalan dan membesarkan buah hati ia selalu merasa galak. Rino selalu menjauhi manusia dan tidak memiliki musuh yang spesifik, kecuali manusia mengganggu Rino pun juga akan melawan manusia.

Rino senang karena teman-temannya masih dapat hidup bebas di padang rumput. Sekitar 100 spesies Rino masih hidup di alam liar pun yang nantinya Rino akan dilepaskan lagi ke alam liar dan bertemu bersama yang lainnya. Rino termasuk mamalia yang sangat terancam keberadaannya, populasi Rino yang berada di dua wilayah, yaitu Indonesia dan Vietnam tak menjamin akan kelangsungan hidup Rino.

Teman-teman Rino menyukai dataran yang rendah, namun akibat perburuan oleh manusia, maka mereka mencoba untuk naik ke dataran tinggi. Di India, keberadaaan spesies Rino mulai punah pada era ke-20 karena populasi manusia mulai masuk ke dalam lingkungan tersebut.

Spesies Rino mulai diburu oleh manusia hingga punahnya di Malaysia tahun 1930-an dan pada akhir perang Vietnam dikatakan spesies Rino mulai punah perlahan-lahan. Para pemburu tidak pernah memikirkan populasi mamalia satu ini bagaimana bila punah semuanya. Apabila punah maka akan merusak kelangsungan ekosistem bumi.

Rino sendiri hobinya adalah bermain di kubangan lumpur karena ingin melindungi suhu tubuhnya dan menghindari penyakit dan parasit, selain itu Rino dan temannya sering membuat grup kecil untuk sekedar mencari air mineral untuk diminum. Sifat buruknya Rino mungkin malas untuk membuat kubangan bermain sendiri, Rino lebih suka bermain pada kubangan yang dibuat oleh hewan-hewan yang lainnya ataupun kubangan yang sudah ada terbentuk.

Rino yang berspesies laki-laki memilih lokasi dengan menumpukan kotoran dan urinnya, kakinya digunakan untuk berkomunikasi dengan cara membuat goresan di tanah. Spesies lain dari Rino memiliki suara yang lebih sedikit daripada Rino sendiri.

Rino sekali lagi tidak memiliki musuh, Rino akan kabur jika ada manusia yang menghampiri entah Rino malu kepada manusia atau memang Rino takut dengan manusia. Namun, Rino juga bisa marah jika manusia terlalu mengganggunya. Bahkan parahnya Rino dapat menyerang manusia dengan culanya ataupun dengan menikamkan gigi serinya.

Rino merupakan herbivora artinya Rino memakan sayuran terlebih kesukaannya ranting, tunas, dan dedaunan muda yang jatuh. Tumbuhan yang sangat digemari oleh Rino adalah tumbuhan yang berdiri di tempat yang terkena cahaya.

Cara Rino memperoleh makanannya dengan cara menjatuhkan pohon dan mengambil dengan bibir atasnya. Rino sangat lahap dalam memakan, bayangkan saja Rino dapat memakan 50 kg dalam seharinya pantas saja berat badan Rino menjadi gempal. Di area luas Rino meminum air mineral yang mengandung garam karena untuk memenuhi jumlah nutrisinya.

Rino sekarang berada di tempat penangkaran yang jauh dari kata pemburuan liar dengan teman-teman lainnya. Meskipun begitu, Rino pun juga merindukan habitat luarnya karena Rino lahir dari habitat luarnya dan mati pun akan kembali ke habitat luarnya. Di dua sisi Rino merasa senang berada di Taman Nasional Ujung Kulon, karena bebas dari pemburu liar dan perkembangannya pun selalu dipantau oleh manusia untuk kelangsungannya dan teman-temannya.

Rino pun berharap setelah lama di tempat ini akan dapat kembali ke kampung halamannya lagi, dapat merasakan indahnya alam damai bertemu dengan satwa-satwa lain dan tempat yang diharapkan Rino adalah alam liar yang memiliki ekosistem baik dan jauh dari pemburuan liar.

Rino merupakan badak spesies Jawa yang dahulunya menjadi subyek perburuan liar oleh manusia. Andaikan manusia tidak melakukan pemburuan liar, mungkin Rino tidak berada di tempat ini dan tidak dinyatakan hampir punah. Semoga pada hari peringatan badak para badak dapat dilestarikan dan tidak diburu cula ataupun kulitnya serta lingkungan asli dari binatang ini dapat terwujud kembali. (Cerita ini dikirim oleh Danang Prayogo Prasetyo, Jakarta)

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya