Rumah Alami Tanpa Pemburu untuk Badak Jawa

rumah badak jawa
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Badak Jawa merupakan salah satu mamalia besar yang sangat langka kita temukan sekarang. Badak Jawa hanya dapat kita temukan di Ujung Kulon dan menjadi satu-satunya habitat yang tersisa di dunia ini.

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Pada Februari 2014, Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) mengumumkan populasi Badak Jawa terkini mencapai 58 ekor terdiri atas 35 jantan dan 23 betina. Hal inilah yang menjadikan Badak Jawa sebagai hewan yang diklasifikasikan sebagai sangat terancam (critically endangered) dalam daftar merah IUCN.

Meskipun jumlah tersebut bertambah, tetapi banyak faktor yang membahayakan kelangsungan hidup dari Badak Jawa. Faktor-faktor yang membahayakan kehidupan Badak Jawa, yaitu :

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

1. Hilangnya Sumber Pakan Badak Jawa.

Badak Jawa dewasa berbobot 900-2300 kg, dan diperkirakan makan 50kg makanan per hari. Badak Jawa adalah hewan herbivora dan makan bermacam-macam spesies tumbuhan, terutama tunas, ranting, daun-daunan muda dan buah yang jatuh.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Kebanyakan tumbuhan disukai oleh spesies ini tumbuh di daerah yang terkena sinar matahari. Masalah terbesar yang ada di Ujung Kulon, sebagian pakan badak serupa dengan banteng (Bos Javanicus) yang menyebabkan mereka harus berkompetisi mendapatkan makanan.

Masalah lain adalah persebaran palma invasif Langkap (Arenga obtusifolia) sejenis aren yang cepat berkembang biak di hutan rawa dan dataran rendah lewat biji yang disebarkan oleh musang. Langkap telah menggantikan vegetasi yang merupakan pakan badak. Diperkirakan Langkap telah menginvasi 30 persen dari luas semenanjung Ujung Kulon. Hingga saat ini belum ada cara efektif untuk mencegah perkembangan langkap.

2. Persebaran Penyakit.

Ancaman juga datang dari wabah penyakit dari hewan ternak seperti kerbau yang dibawa masyarakat masuk ke areal Taman Nasional Ujung Kulon. Jika hewan ternak tersebut terjangkit wabah penyakit tentu bisa menular ke Badak Jawa.

Penyakit yang ditemukan pada kerbau endemik buffer zone Taman Nasional Ujung Kulon penyakit trypanosoma dan antraks. Trypanosoma pernah ditemukan pada darah tujuh Badak Sumatera yang mati di Malaysia. Hal menunjukan ada potensi penyebaran penyakit dari kerbau ke satwa liar di Taman Nasional Ujung Kulon. Jika kondisi dibiarkan, ketika Taman Nasional Ujung Kulon terkena wabah penyakit, Badak Jawa bisa mati dalam jumlah banyak hingga cepat punah.

3. Perburuan Badak Jawa.

Perburuan Badak Jawa memang pada beberapa tahun ini menurun, tetapi perlu diwaspadai. Banyak pemburu mencari cula untuk dijual dalam perdagangan gelap dengan tujuan utama negara Tiongkok. Pada kurun waktu setengah abad (1925-1975), dua pemburu Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus), Sarman dan Murdja'i mengaku telah memburu lebih dari 50 individu Badak Jawa. Dan yang lebih memprihatinkan yaitu punahnya Badak Sumatera yang salah satu faktor utamanya yaitu perburuan liar.

Hal ini menjadikan perburuan liar menjadi salah satu ancaman dari kepunahan Badak Jawa. Oleh karena itu, Taman Nasional Ujung Kulon sebagai satu-satunya habitat Badak Jawa haruslah menjadi rumah alami dari Badak Jawa dengan menyediakan daya dukung dan daya tampung lingkungan yang baik untuk badak dengan mampu menyediakan sumber makanan yang cukup untuk Badak Jawa dan menjadikan lingkungan alami tanpa adanya penyakit yang membahayakan Badak Jawa.

Rumah yang alami merupakan tempat yang nyaman tanpa adanya ancaman. Salah satu ancaman dari kelestarian Badak Jawa adalah pemburu cula badak. Oleh karena itu, perlu langkah-langkah strategis untuk menghentikan perburuan liar mulai dari pemasangan kamera hingga hukuman yang tegas.

Dengan adanya rumah alami tanpa pemburu untuk Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon, maka kelestarian Badak Jawa akan terus terjamin. (Cerita ini dikirim oleh: Amalikhlasul)

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda)

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya