Selamatkan Badak, Selamatkan Lingkungan Kita

Sungai Cigenter merupakan sungai yang terdapat dalam Pulau Handeuleum, sebuah pulau kecil di gugusan Pulau Taman Nasional Ujung Kulon.
Sumber :

VIVA.co.id - Badak diyakini sudah ada sejak zaman tertier (65 juta tahun yang lalu) seperti halnya dinosaurus yang telah punah. Badak dalam Bahasa Inggris “rhinoceros” adalah lima spesies hewan dari famili Rhinocerotidae, ordo pericsodactyla yang kesemuanya berasal dari Asia ataupun Afrika. Lima diantaranya, yaitu :

Edu House Rayakan Harlah ke-8
1. Badak India (India Rhino) bercula satu atau Rhinocerus Unicornis terdapat di India dan Nepal.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq
2. Badak Hitam Afrika bercula-cula (Black Rhino) atau Diceros Bicormis, terdapat di Kenya, Tanzania, kamerun, Afrika Selatan, Namibia dan Zimbabwe.
Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong
3. Badak Putih Afrika bercula dua (White Rhino) atau Cerathorium Simum terdapat di Kongo
4. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) badak bercula satu terdapat di pulau Jawa (Indonesia) dan Vietnam

5. Badak Sumatra (Dicherorinus Sumatrensis) badak bercula dua, berada di pulau Sumatera dan Kalimantan.

Dua yang terakhir berada di Indonesia dan termasuk ke dalam jenis satwa langka dan dilindungi serta termasuk dalam spesies yang terancam punah.

Badak Jawa ini masuk ke genus yang sama dengan Badak India dan memiliki kulit yang bermosaik yang menyerupai baju baja. Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang ditemukan di alam bebas dan termasuk mamalia terlangka di bumi juga tidak ada di kebun binatang lainnya. Setiap tahun mendatang badak bertatap muka dengan kepunahan.

Populasi badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon, Pulau Jawa Indonesia dan populasi Badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam. Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak menyebar, meski di sebut “Badak Jawa” binatang ini tidak terbatas di Pulau Jawa saja, tetapi di seluruh Nusantara, sepanjang Asia Tenggara dan di India serta Tiongkok.

Faktor utama hilangnya dan berkurangnya populasi Badak Jawa adalah perburuan untuk culanya. Cula badak menjadi komoditas perdagangan di Tiongkok selama 2000 tahun dan digunakan sebagai obat untuk pengobatan tradisional Tiogkok. Secara historis kulitnya juga digunakan untuk membuat baju baja tentara Tiongkok dan suku lokal di Vietnam percaya bahwa kulit badak dapat digunakan sebagai penangkal racun untuk bisa ular. Di samping itu berkurangnya populasi Badak Jawa juga di sebabkan oleh kehilangan habitat yang terutama diakibatkan oleh perang seperti perang Vietnam di Asia Tenggara serta ancaman utamanya meliputi bencana alam, letusan gunung api, hingga tsunami.

Populasi Badak Jawa hanya tersisa sekitar 50 individu di alam yaitu di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Sementara Badak Sumatera tinggal 200 Individu yang tersebar di gunung Leuser Aceh serta di Bukit Barisan Selatan dan Waykambas di Lampung. Jumlah individu yang kecil dan hanya berada dalam satu populasi akan sangat rentan terhadap kepunahan.

Hilangnya habitat akibat pertanian juga menyebabkan berkurangnya populasi Badak Jawa serta meningkatnya kebutuhan lahan akibat pertumbuhan populasi manusia. Menyelamatkan Badak Jawa secara tidak langsung telah menyelamatkan lingkungan dan menyayangi badak juga secara tidak langsung telah menyayangi hidup kita. Kalau kita sadar untuk menyelamatkan lingkungan dan mau mendengarkan alam maka kita akan terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan misalnya saja bencana. Banyak cara untuk ikut memberikan dukungan bagi kelestarian badak salah satunya adalah :


1. Dengan memulai gaya hidup ramah lingkungan, tidak mencemari lingkungan demi terjaganya hutan sebagai rumah badak.


2. Membantu melindungi habitat Badak Sumatera dan Badak Jawa dengan membatasi  penebangan liar dan konversi hutan.


3. Menciptakan habitat yang aman bagi badak karena merupakan tugas berat bagi pemerintah serta kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak sangat di butuhkan.


4. Peran serta masyarakat juga diharapkan mampu mendorong efektivitas upaya pencegahan terhadap perburuan dan perdagangan liar perdagangan badak, khususnya perdagangan cula badak.


5. WWF Indonesia harus terus mendukung penegakan hukum bagi tindak kejahatan perusakan lingkungan hidup khususnya perburuan dan perdagangan satwa-satwa langka seperti halnya badak.


6. Sayangi hewan langka yang sifatnya kritis dan hampir punah. Menyelamatkan Badak Jawa itu yang pekerjaan yang tidak mudah kalau tidak dilakukan secara bersama-sama oleh semua pihak termasuk masyarakat. (Cerita ini dikirim oleh: Irma'atul Hasnah – Jember)

(Cerita ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya