Badak Merindukan Rimba

Badak Merindukan Rimba
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Satwa yang kekar dengan cula yang tampak tajam menciptakan citra garang, namun mirisnya karena keeksotisan culanya itu malah menjadi boomerang untuknya.

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Badak namanya sebagaimana yang tercatat sebagai satwa langka yang terancam punah. Manusialah yang bertanggungjawab atas kelangkaan badak tersebut, sebab populasi manusia yang melonjak, kebutuhan yang meningkat dan minimnya sumber daya serta nafsu kerakusan penyebab semakin tergusurnya populasi satwa khusunya badak.

Tak menutup mata, bahwa dalam sistem hukum rimba bukan lagi sang singa yang menduduki posisi teratas tapi ada makhluk lain yang dengan egonya ikut andil dalam kekuasaan rimba, yaitu manusia. Apakah kita harus menceritakan ke cucu-cucu kita kelak tentang badak seperti halnya kita menceritakan mengenai dinosaurus? Sungguh miris sekali.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Maka dengan semakin langkanya populasi badak, pemburuan cula badak harus diberantas keakar-akarnya atau kalau tidak, nantinya kita akan hanya bisa menemukan sisa-sisa fosil badak saja.

Hadirnya Taman Nasional Ujung Kulon merupakan surga yang tersisa bagi badak khususnya spesies badak bercula satu (Badak Jawa), disanalah badak dapat bernafas bebas tanpa rasa cemas akan ditembak. Niat mulia untuk menjaga populasi badak itu patut diapresiasi, walaupun populasi badak di TNUK berkisar rendah sebab perkembangbiakan badak yang terbilang lambat.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Akan tetapi jarak antara TNUK dan Gunung Krakatau yang terlampau dekat dapat menjadi ancaman serius dalam upaya konservasi disertai mewabahnya penyakit dan tak sesuainya lagi lingkungan setempat merupakan degradasi konservasi badak.

Perlu adanya penanganan serius dengan membuka habibat baru. Seperti halnya komodo yang ditempatkan khusus di pulau komodo, begitu pula dengan badak perlu wilayah konservasi baru yang khusus diperuntukkan untuk badak.

Di rumah baru ini dijauhkan dari jangkauan manusia terkecuali dalam upaya konservasi atau edukasi. Hal ini bertujuan agar menciptakan rasa aman dan damai pada badak, menjaga kelestarian habitat, serta menghindarkan dari para pemburu atau predator lainnya yang dapat menjadi ancaman untuk badak.

Pada lokasi konservasi baru layaknya sesuai dengan rimba yang dirindukan oleh para badak, dengan lokasi hutan hujan dataran rendah yang cukup luas, ketersediaan sumber makanan yang melimpah dengan meninjau kebutuhan pangan badak yang terpaut banyak serta penyediaan sumber air dan kubangan lumpur yang berfungsi sebagai tempat bersantai badak, berendam, atau mencegah parasit.

Dengan melahirkan kondisi sesuai habitat aslinya bertujuan agar para badak merasa nyaman dalam keberlangsungan hidupnya demi menjaga populasi badak. Yang patut diperhatikan adalah proses perkembangbiakan badak baik secara alami maupun buatan.

Dengan lokasi konservasi baru ini diharapkan populasi badak terjaga dan meningkat. Sudah saatnya kita saling bergandeng dan merangkul tangan untuk sang badak yang begitu merindukan rimbanya. Selamat Hari Badak Internasional! (Cerita ini dikirim oleh Muhammad Abdillah, Makassar)

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda)

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya