Saat Badak Menginginkan Rumah Idaman

Ujung Kulon
Sumber :

VIVA.co.id - Dalam rangka memperingati Hari Badak Internasional yang jatuh pada 22 September, kita sebagai warga Indonesia kembali seakan terhenyak akan fenomena semakin sedikitnya habitat asli badak di Indonesia.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Badak Sumatera dan Badak Jawa adalah dua dari badak asli Indonesia yang sekarang sudah semakin sedikit jumlahnya. Selain kegiatan konservasi yang harus dilakukan semakin giat untuk melestarikan populasi badak di Indonesia, tentunya terpikirkan pula oleh kita bagaimana harus menyediakan “rumah” yang baik untuk si makhluk besar ini. Rumah yang baik bagi habitat badak harus memiliki karakteristik sebagai berikut:

Hutan tropis yang  tenang, dan jauh dari kebisingan dan keramaian. Mengingat karakteristik hewan satu ini yang pemalu dan sulit berkembang biak, terlebih lagi jika beradaptasi di tempat yang baru. Maka pembiasaan bagi badak untuk tinggal di tempat baru sangat penting, dan itu akan diwujudkan apabila badak merasa nyaman dan tenang di habitat barunya.

Selain itu, rumah yang ideal untuk badak juga haruslah ada genangan air yang digunakan untuk berkubang. Terlebih lagi, rumah bagi badak juga harus terbebas dari segala gangguan seperti hewan buas lain yang mengganggu keselamatannya, dan juga bebas dari tangan-tangan pemburu nakal yang melakukan perburuan untuk mendapatkan cula badak, atau bagian tubuhnya yang lain.

Contoh rumah ideal badak yang sudah ada yaitu Taman Nasional Ujung Kulon yang kini sudah menjadi habitat asli dari Badak Jawa. Tetapi satu habitat saja tidak cukup, dibutuhkan beberapa hutan yang pantas menjadi tempat tinggal ideal untuk badak.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Sayangnya, jumlah populasi hutan Indonesia semakin berkurang saja setiap tahunnya, yang diakibatkan oleh penebangan lahan besar-besaran (deforestasi), pembakaran hutan, maupun hutan yang beralih fungsi menjadi pemukiman, ikut mengurangi jumlah habitat yang tepat menjadi rumah bagi badak.

Badan Pangan PBB (FAO) memprediksi keseluruhan hutan yang hilang di Indonesia rata-rata 310 ribu hektare per tahun dari 2002 hingga 2005, angka ini naik menjadi 690 ribu hektare per tahun di 2005 hingga 2010.

Sekarang ini banyak lembaga non-profit Internasional yang memiliki cabang di Indonesia seperti WWF Indonesia yang bekerjasama dengan pemerintah untuk melindungi kelestarian badak di Indonesia. Semoga kita sebagai masyarakat Indonesia, juga dapat mendukung WWF Indonesia dan pemerintah berperan untuk menjaga kelestarian badak, dan menyediakan rumah idaman yang tepat bagi badak. (Cerita ini dikirim oleh Karuna Devi)

KKN 136 UMM Adakan Penyuluhan Pemanfaatan Serbuk Kayu

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda)

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)

Hadiah lomba

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Acara kali ini bertajuk “Discover the Magic on You”.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016