Rumah Baru, Harapan Baru Badak Jawa

Ujung Kulon
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Rumah merupakan tempat tinggal yang paling nyaman dan dibutuhkan oleh semua makhluk hidup, tidak terkecuali badak yang merupakan satwa endemik Indonesia. Salah satu badak yang ada di Indonesia adalah Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus), sayangnya hewan ini terancam punah. Berdasarkan

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Badak Jawa merupakan hewan yang hidup menyendiri (solitary) sehingga membutuhkan wilayah yang luas karena setiap individu badak memiliki wilayah masing-masing. Pada kenyataannya, rumah badak di TNUK mengalami kerusakan karena bencana alam serta penyempitan lahan oleh ulah manusia. Hal ini mengakibatkan berkurangnya lahan di TNUK dan akan mempengaruhi daya hidup Badak Jawa.

Selain wilayah, permasalahan lain yang terjadi adalah kurangnya persediaan makanan sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangbiakkan dari badak. Penyebabnya dikarenakan adanya hewan lain, seperti banteng yang memiliki beberapa kesamaan pangan sehingga merupakan saingan alami Badak Jawa dalam memperoleh makanan. Selain itu, terdapat juga tumbuhan palma invasif langkap (Arenga obtusifolia) yang telah menyerang 30% dari luas TNUK dan mengakibatkan sulit tumbuhnya vegetasi pangan badak.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Permasalahan tersebut memunculkan gagasan untuk mencari rumah kedua bagi Badak Jawa. Berdasarkan para ahli, terdapat beberapa tempat alternatif yang dapat dijadikan rumah kedua bagi badak adalah Taman Nasional Gunung Halimun-Salak dan Hutan Ulayat Baduy (Kabupaten Lebak), Cikepuh (Kabupaten Sukabumi & Pelabuhan Ratu), Bukit Barisan Selatan, Way Kambas, dan Rimba Harapan. Dari beberapa tempat tersebut, Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS) yang berada di kabupaten Sukabumi dan Bogor merupakan tempat yang paling berpotensi sebagai rumah kedua bagi badak.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan, antara lain terdapatnya segala kebutuhan habitat Badak Jawa dan wilayah yang lebih luas dibandingkan TNUK, yaitu sebesar, 113.357 ha. Dengan demikian, setiap individu badak mendapatkan wilayah yang lebih luas dan sumber makanan akan semakin berlimpah sehingga tidak perlu khawatir dengan adanya kompetisi dengan hewan lain. Selain itu, lokasi yang tidak begitu jauh dengan TNUK dapat meminimalisir risiko dan biaya relokasi Badak Jawa.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Untuk menjadikan TNGHS sebagai rumah kedua terdapat beberapa tantangan yang mengharuskan pemerintah dan WWF Indonesia melakukan persiapan secara matang bersama-sama. TNGHS memiliki wilayah yang luas sehingga mempersulit pengawasan terhadap Badak Jawa.

Selain itu, terdapat berbagai wilayah penduduk berupa pemukiman dan perkebunan sehingga dibutuhkan penyuluhan agar aktivitas penduduk tidak mengganggu kelangsungan hidup badak. Dengan demikian, dengan adanya kerja sama yang baik dari berbagai pihak akan tercipta rumah yang nyaman bagi badak untuk tinggal sehingga kelangsungan hidup badak dapat terjaga dan terhindar dari kepunahan.(Cerita ini dikirim oleh Isnaeniah Sabrina)

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda)

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya