Dulu Badak Hidup di Bandung

Ujung Kulon
Sumber :
VIVA.co.id
Edu House Rayakan Harlah ke-8
- Sebagian badak merupakan hewan yang tenang, namun meraka akan menyerang jika mereka terancam atau terganggu. Kesehariaannya mereka hanya mencari makan karena kebutuhan makanannya yang sangat besar, sehari mereka bisa menghabiskan makan seberat 50 Kg, seperti melahap tunas, ranting dan daun-daun muda, sampai buah yang jatuh. Wajar jika badak mempunyai tubuh yang besar.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Badak hidup di hutan hujan yang ada di dataran rendah, dan bahkan pernah ditemukan di ketinggian 3000mpl. Rumput yang tinggi dan alang–alang merupakan lingkungannya, bahkan tidur di sana. Badak layaknya manusia dan hewan lainnya yang menyenangi sungai karena air yang memberi kehidupan. Bahkan badak  juga membutuhkan kubangan air untuk beredam untuk menetralkan suhu tubuh mereka, serta lumpur untuk membersihkan parasit yang ada pada tubuh badak.
Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong


Di Bandung Raya badak dan gajah pernah hidup berdampingan, terbukti dengan penemuan fosil berupa gigi dan tulang belulang. Saat ini mereka sudah tak ada karena populasinya yang semakin berkurang, kalah dengan populasi manusia, hingga akhirnya manusia mengambil ekosistem alamnya. Dan tidak sedikit pemburuan liar ikut andil dalam kepunahannya.


Kini badak telah dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Dan TNUK merupakan habitat badak yang sesungguhnya. Kita bisa lihat di sana terdapat  sungai yang jernih, pepohonan yang rimbun serta padang rumput dan  tepi pantai.  Populasi  di  TNUK data dari pemerintahan sebanyak 40 -50 ekor, namun dari data
Badak Jawa di TNUK hanya terlihat 45 ekor.  Dan pada data terakhir yang saya dapat, jumlah badak yang terdapat di TNUK bertambah dengan kehadirannya anak badak.


Dari situ kita bisa menyimpulkan TNUK merupakan tempat dan habitat yang baik untuk badak dengan kerja keras para peneliti, pemerintah dan dinas terkait serta peran masyarakat yang bahu membahu melestarikan Badak Jawa dan Sumatera. Oleh karenanya tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti badak – badak tersebut akan terus bertambah dan bertambah, dengan demikian ruang TNUK membutuhkan peluasan atau tidak menutup kemungkinan dicarikan pulau Badak. Pulau yang serupa dengan TNUK, serta dibuatkan goa – goa untuk mereka.


Harapan saya semoga pihak yayasan badak Indonesia,  International Rhino Foundation, WWF dan instansi terkait serta masyarakat bahu membahu untuk terus bisa menyelamatkan badak dan mengemkembang biakkan. Lingkungan hutan yang harus di jaga serta perluasan wilayah yang membuat mereka bisa berkembang biak. Mari kita selamatkan dan menjaga  lingkuang baik flora maupun faunanya. Selamatkan bumi, selamatkan air,  selamatkan badak, selamatkan hutan demi hidup  anak cucu kita.
(Cerita ini dikirim oleh Budhi Kusnandar – Pamulang)


(Cerita ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya