- U-Report
VIVA.co.id - Badak atau yang dalam istilah asing lainnya adalah Rhinoceros, adalah salah satu dari jenis fauna yang kini menjadi binatang yang dilindungi oleh pemerintah karena kelangkaannya. Fauna jenis ini adalah termasuk jenis mamalia yang memiliki berat sebesar 800 kg sampai 3,000 kg atau bahkan lebih, sejauh ini tidak ada penelitian yang pasti mengenai bobot badak.
Hewan ini tergolong herbivora, termasuk pemakan buah-buahan. Kulit badak berwarna gelap, dengan sedikit berbulu dan memang sekilas terlihat tebal, namun faktanya kulit mereka sangat sensitif sekali terhadap sinar matahari atau gigitan serangga, itulah alasannya kenapa mereka suka berlumpur demi menjaga suhu tubuh dan membantu mencegah dari gangguan penyakit ataupun parasit.
Bayi badak yang baru lahir kira-kira berbobot 40–100 kg. Walaupun badak memang kurang dalam indera penglihatannya, namun indera pendengaran dan penciumannya sangat tajam. Itulah sedikit deskripsi informasi mengenai badak.
Berkurangnya populasi badak disebabkan oleh beberapa faktor, biasanya karena hilangnya habitat tempat mereka tinggal yang kini telah berubah asing menjadi gedung dan pemukiman warga, perkebunan atau sarana pencari kehidupan manusia, kebakaran hutan, kurangnya makanan dan minuman, perburuan ilegal yang liar, reproduksi yang lama, faktor genetik yang mengganggu perkembangbiakannya, sulit pulih dari sakit, kematian di usia belia atau bahkan kematian tanpa sebab.
Kali ini kita membahas rumah yang nyaman untuk para badak. Badak adalah hewan yang cenderung menyendiri, berada di tempat yang hanya dia rasa nyaman untuknya. Karena pengelihatannya yang kurang, ketika ada suasana yang menurutnya membahayakan dirinya, maka ia tidak segan untuk segera menyerang atau bahkan mengamuk walaupun sebenarnya tidak ada ancaman. Musuh alami badak hanyalah manusia. Oleh karena itu, banyak peneliti yang jarang meneliti badak secara langsung, karena bagi badak manusia adalah makhluk asing.
Kita dapat mengkondisikan badak pada hutan lebat atau hutan hujan dataran rendah, daerah basah dengan banyak kubangan lumpur. Lalu menanamkan rumput dan tanaman alang-alang, tanaman-tanaman semak, atau tanaman yang disukainya, menanam tanaman-tanaman yang cukup mudah dijangkau oleh para badak.
Kemudian ditambah dengan pengairan yang cukup, mineral yang cukup, sungai disertai dengan sedianya tempat sebagai kubangan lumpur, beri tambahan nutrisi dari garam dengan menambahkannya pada satu titik dimana badak biasa mengambil minumannya, bahkan bila perlu mengalirkan air laut langsung pada tempat tertentu yang juga mudah dijangkau oleh para badak dengan takaran yang seimbang, menyediakan tanah yang cukup lapang.
Tidak lupa pula, kita juga perlu meminimalisir terjadinya interaksi hubungan antara badak dengan manusia. Atau bisa juga dengan menjauhi badak dari gangguan perburuan ilegal manusia dengan menempatkannya di dataran tinggi, menjauhi dari pemukiman warga, letakan di hutan terdalam dengan pengawasan, atau letakan di penangkaran tertentu dengan cukup pula keaslian habitat awalnya guna menghindari stress pada badak.
Hindari badak dari tempat-tempat yang memungkinkan pemburu liar mengasetkannya untuk menumpuki pundi-pundi emas atau bahkan yang warganya hanya sekadar memenuhi kebutuhan hidupnya dan yang pasti juga dengan melakukan pembersihan rutin pada habitatnya atau kandangnya. (Cerita ini dikirim oleh Septi Guniarti, Jakarta)
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda)
(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)
Edu House Rayakan Harlah ke-8
Acara kali ini bertajuk “Discover the Magic on You”.
