Rumah Nyaman untuk Badak

Badak Jawa
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Siapa yang tak kenal badak? Semua orang pasti kenal dengan hewan bercula ini yang masuk dalam daftar hewan dilindungi di Indonesia karena keberadaannya yang hampir punah.

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Semua orang pasti kenal badak meskipun belum kenalan langsung dengan badaknya. Seperti saya, yang hanya tahu nama atau rupanya lewat gambar atau patung tetapi tidak tahu keberadaannya.

Ingin rasanya pergi ke Taman Nasional Ujung Kulon untuk melihat badak aslinya agar rasa penasaran saya terbayar. Ya, mudah-mudahan saja tulisan saya ini lolos sebagai juara agar saya dapat berkunjung ke sana.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq
Sebagai orang Banten asli, malu rasanya tidak tahu kehidupan Badak Jawa yang bertempat tinggal di tanah Banten Ujung Kulon. Meski tidak begitu tahu kehidupannya, tetapi kita harus berpartisipasi melindungi badak-badak yang ada.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong
Wah, melindungi badak? Kita harus jadi satpam badak gitu? Apa kita harus rantai badaknya agar tidak kemana-mana? 

Bukan, bukan seperti itu kawan-kawan. Jadi, kita melindungi badak dengan cara yang mudah saja, salah satunya dengan tidak memburu badak. Badak diburu? Berarti badak banyak yang diburu dong? Ya, betul sekali, sejak zaman dahulu manusia memburu badak hanya untuk mendapatkan culanya. 

Konon cula badak dijadikan ramuan obat-obatan atau jadi barang kerajinan seni berharga. Kejamnya manusia seperti tak punya hati. Sebagai informasi, yang bertempat tinggal di Taman Nasional Ujung Kulon itu hanya jenis Badak Jawa. Namun sebenarnya ada 5 jenis badak yang ada di bumi yaitu:

1. Badak Afrika putih
2. Badak Afrika hitam
3. Badak India
4. Badak Sumatera 
5. Badak Jawa

Sebelum saya memberi ide mengenai rumah yang nyaman untuk badak, kita harus mengetahui dulu karakteristik badak. Pertama, Badak Jawa sangat  pemalu, sensitif, dan hidup soliter. Rumah yang nyaman untuk sifat badak tersebut yaitu tempat yang benar-benar terpisah dari lingkungan manusia atau hewan lain yang dapat mengganggunya. Biarkan badak hidup dengan sendirinya tanpa adanya gangguan dari luar, tugas petugas hanya memantau.

Kedua, kenali ancaman-ancaman yang membuat kepunahan semakin nyata, Ujung Kulon tempatnya nyaman tetapi juga membahayakan Badak Jawa. Misalnya: Bencana alam letusan gunung api, gempa, hingga tsunami menjadi ancaman utama. Oleh karena itu, hendaknya rumah untuk badak selain harus terpisah dari lingkungan manusia dan hewan lain juga harus terpisah dari lingkungan yang rawan bencana alam. 

Ketiga, ancaman pemburuan, sulit memang menjauhkan badak dari pemburuan karna yang memburunya itu manusia yang memiliki akal yang cerdik, licik, dan picik jika mempunyai keinginan tinggi. Hendaknya ada pengamanan yang sangat-sangat ketat guna melindungi dari pemburu yang tak punya hati. 

Bagaimana melindunginya? Gampang saja, harus adanya tentara bagian kehutanan serta petugas Taman Nasional Ujung Kulon disekitar rumah badak, pilih petugas dan tentaranya yang gesit yang tidak kenal lelah untuk melindungi badak jangan hanya ingin gajihnya saja. Pasang camera trap di berbagai tempat guna mengetahui perkembangan badak setiap harinya dan tahu gerak-gerik pemburu. Ujung Kulon tergolong tempat yang aman dari pemburuan karena termasuk hutan yang dilindungi meskipun begitu kita harus waspada selalu.

Keempat, mengenai makanan badak, di Taman Nasional Ujung Kulon bukan hanya badak jawa saja yang dilindungi tetapi banyak hewan lain seperti benteng dll. Banteng di Taman Nasional Ujung Kulon tidak lagi hanya memakan rumput, tetapi berubah menjadi pemakan pucuk daun muda seperti Badak Jawa.

Saya sangat kurang setuju jika kedua hewan yang dilindungi berada dalam satu tempat. Kalau mau satu tempat harus adanya pembatas yang jelas dan makanan bagi keduanya pun tercukupi sehingga tidak ada hewan yang kelaparan. Luas area hutan hujan tropis di Ujung Kulon ini membuat nyaman karena di dalamnya terdapat banyak sumber pangan serta air sebagai tempat yang disukai badak, hanya saja banyak ancaman. 

Dapat juga dengan adanya rumah kedua bagi badak jawa ini yaitu rumah yang nyaman tanpa adanya gangguan dan harus luas agar gerak badak lebih leluasa sehingga populasi badak dapat meningkat. Semoga saja pihak-pihak tertentu dapat mencarikan rumah kedua bagi badak jawa ini karena mereka juga ingin hidup nyaman.

Kelima, terbatasnya populasi Badak Jawa pada satu tempat memberikan ancaman yang sangat besar bagi badak jawa terhadap suatu penyakit yang menular. Adanya satu serangan penyakit yang menular dapat meningkatkan ancaman kepunahan Badak Jawa.Nah berarti kesehatan lingkungan sekitar rumah badak harus lebih diperhatikan bukan hanya lingkungan luarnya tetapi kondisi kesehatan badak juga harus lebih ditingkatkan dan pemantauan penyakit harus lebih sering.Harus adanya pemahaman bagi masyarakat Banten yang harus menerima bahwa badak jawa merupakan harta berharga milik dunia, sehingga upaya apapun perlu ditempuh untuk memastikan keberlangsungan kehidupan badak.

Mari kita simpulkan bahwasanya rumah yang nyaman untuk badak yaitu yang jauh dari lingkungan manusia dan hewan lainnya, habitat badak yang harus dijaga dengan baik. Meskipun ada banyak fauna yang dilindungi yang berada di Taman Nasional Ujung Kulon jangan sampai habitat-habitatnya terganggu dan jangan disatukan dengan fauna lainnya karena Taman Nasional Ujung Kulon luas, banyak lahan yang dapat dimanfaatkan dan harus adanya pembatas antar jenis fauna satu dengan yang lainnya.

Petugas yang berjaga di Taman Nasional Ujung Kulon harus peka terhadap keinginan badak, bagaimana caranya kita tahu badak mempunyai keinginan? Lihat saja perilaku kesehariannya. Maka dari itu, perlu diperbanyak petugas dan harus adanya tentara khusus di dalam hutan, perbanyak juga camera trap guna mengetahui keseharian badak dan kondisinya setiap saat.

Ancaman-ancaman yang mengganggu badak dapat diantisipasi kalau petugas selalu mengetahui perkembangannya. Kebanyakan orang peka setelah habitat badak benar-benar terancam terutama yang mengetahui badak yaitu petugas Taman Nasional Ujung Kulon, mengapa tidak dari dulu peka agar kehidupan badak tidak terancam seperti saat ini dan ancaman-ancaman yang ada sudah biasa untuk kita cegah.

Bukan berarti saat ini ancaman-ancaman yang mengancam badak jawa tidak bisa kita cegah, bisa kalau seluruh komponen pelindung badak jawa saling mendukung dan lebih kerja keras lagi. Kita harus lebih tahu kondisi badak mulai dari kesehatan dan makanannya. Kesehatan tumbuh dari makanan yang badak konsumsi. Jadi, perbanyak makanan dengan cara penanaman pakan badak jawa sebanyak-banyaknya dan jangan satukan badak jawa dengan fauna lainnya.

Rumah yang nyaman untuk Badak Jawa menurut saya yaitu lingkungannya yang sangat alami jauh dari lingkungan manusia dan hewan lainnya karena kita lihat dari karekteristik badak yang soliter. Kalau masalah lahan, Taman Nasional Ujung Kulon sudah sangat luas dibanding taman nasional lainnya. Tapi kalau ada taman nasional yang lebih aman lebih baik dipindahkan karena di Taman Nasional Ujung Kulon sangat dekat dengan gunung Krakatau yang masih aktif dan laut yang mengancam kehidupan badak, ancamannya berupa gunung meletus dan tsunami. 

Sayangilah makhluk Allah dengan keikhlasan untuk menjaga, melindungi, dan mengasihinya seperti Allah yang sangat murah memberikan yang manusia butuhkan.

Selamat hari badak.
Semoga habitatmu bertambah banyak dan perangilah yang mengancam hidupmu. Kuat bertahan selamanya! (Cerita ini dikirim oleh Ria Anggraeni, Banten) 

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?" Info lebih jelas klik http://ceritaanda.viva.co.id/news/read/673610-ayo-ikuti-lomba-menulis-cerita-anda)

(Punya cerita atau peristiwa ringan, unik, dan menarik di sekitar Anda? Kirim Cerita Anda melalui email ke ceritaanda@viva.co.id atau submit langsung di http://ceritaanda.viva.co.id/kirim_cerita/post)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya