Pesan dari Badak, 'Tolong Lestarikan Kami'

Ujung Kulon
Sumber :

VIVA.co.id - Badak merupakan salah satu hewan langka di dunia yang populasinya sudah sangat sedikit dan terancam punah. Tak heran jika banyak masyarakat Indonesia tidak mengenal spesies ini.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Penurunan jumlah populasi badak secara besar-besaran terjadi pada tahun 1900an. Saat itu, badak diburu untuk diambil culanya bahkan sengaja dibunuh karena dianggap mengganggu. Sampai sekarang pun, perburuan badak masih terus dilakukan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab.

Akibatnya, jumlah populasi badak yang tersisa sangat sedikit. Tak ada jalan lain untuk mempertahankan kelangsungan hidup hewan ini kecuali dengan pelestarian. Pemerintah Indonesia sudah berupaya melestarikan hewan langka ini dengan membangun suaka khusus badak di Ujung Kulon dan Bukit Barisan.

Namun, upaya ini belum sepenuhnya dapat menjaga kelestarian badak. Apalagi masa perkembangbiakan badak hanya sekitar empat sampai lima tahun sekali. Tidak mudah untuk mengembangbiakkan badak dalam waktu yang singkat.

Habitat badak yang sesungguhnya adalah hutan yang alami dan tenang dengan vegetasi tumbuhan yang lebat. Hutan Sumatera adalah salah satu tempat di mana badak dapat hidup.

Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong

Dengan lahan hutan yang besar dan ketersediaan air yang cukup, badak dapat hidup di tempat ini. Namun, akhir-akhir ini, penebangan dan pembakaran hutan kerap kali dilakukan. Bagaimana mungkin kita dapat mempertahankan kelangsungan hidup badak jika hal ini terus dilakukan.

Sebenarnya, masih ada beberapa badak yang hidup di alam bebas, khususnya di Sumatera. Besar harapan untuk kembali meningkatkan populasi hewan langka ini jika saja habitatnya tidak dirusak.

Pertumbuhan penduduk dan kurangnya kesadaran masyarakat akan kelestarian hewan menjadi faktor utama langkanya hewan ini. Bayangkan saja, setiap tahun sekitar 1 juta hektare hutan hilang. Jika saja dalam tiap 200 ribu hektare hutan terdapat seekor badak, berarti sebanyak 5 ekor badak mati setiap tahunnya.

Kita perlu berpikir lebih kritis tentang cara melestarikan hewan langka ini. Menjadi sebuah tantangan bagi kita untuk meningkatkan poulasi badak. Rehabilitasi yang berkelanjutan, penyuluhan, serta peran masyarakat setempat sangat diperlukan demi kelestariannya. Pendidikan tentang pelestarian hewan ini juga sangat dibutuhkan demi tetap terjaganya badak di masa depan.

Taman Nasional Ujung Kulon sudah dapat dikatakan layak sebagai habitat badak. Dengan lokasi yang jauh dari keramaian, tumbuhan yang lebat, lumpur untuk berendamnya badak dan pengawasan yang tepat, setidaknya dapat menjadikan badak yang tersisa dapat hidup dengan tenang tanpa harus menyimpan kekhawatiran dibunuh dan kehilangan tempat tinggal. Selain itu, diharapkan badak dapat berkembang biak.

KKN 136 UMM Adakan Penyuluhan Pemanfaatan Serbuk Kayu

Namun, yang menjadi masalahnya adalah apakah tempat lain sama dengan di Ujung Kulon? Apakah badak lain juga dilindungi? Jika saja nanti populasi badak sudah meningkat kembali, apakah kita siap memberikan habitat badak yang sesungguhnya?

(Cerita ini dikirim oleh Afriansyah – Palembang)

(Cerita ini diikutsertakan dalam lomba menulis Cerita Anda dengan tema "Bagaimanakah Rumah yang Nyaman Untuk Badak?")

Hadiah lomba

Edu House Rayakan Harlah ke-8

Acara kali ini bertajuk “Discover the Magic on You”.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016