Kampanye Stop Konsumsi Daging Anjing

Komunitas Dog Lovers
Sumber :
  • U-Report
VIVA.co.id
Edu House Rayakan Harlah ke-8
- Kampanye tentang stop mengonsumsi daging anjing yang berlangsung di Car Free Day, Jakarta (13/12) tersebut berjalan dengan ramai dan penuh semangat. Kampanye yang dilakukan oleh komunitas Dog Lovers yang rata-rata etnis Tionghoa ini memenuhi kawasan Car Free Day sekitar Sudirman–Thamrin sejak pukul 07.00 sampai pukul 10.00.

Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq

Terlihat banyak poster yang menyatakan stop makan daging anjing, anjing sahabat setia, dan juga larangan bagi penganiaya binatang yang melanggar KUHP Pasal 302. Antusiasme dari komunitas Dog Lovers ini mengundang banyak simpati dari pengunjung Car Free Day.
Sensasi Keripik Rasa Paru dari Daun Singkong


Komunitas Dog Lovers juga turut membawa beberapa anjing peliharaan mereka saat berkampanye. Yang membuat komunitas Dog Lovers melakukan kampanye ini adalah karena masih banyaknya orang-orang yang mengonsumsi daging anjing.


Anjing adalah salah satu hewan yang dapat dijadikan sahabat bagi manusia ataupun sebagai hewan yang membantu pihak kepolisian mencari barang bukti kriminal dengan menjadi anjing pelacak. Namun sayangnya, masih banyak orang yang memandang bahwa daging anjing layak dikonsumsi dan adanya kasus penganiayaan terhadap anjing, seperti yang terjadi setahun lalu di Depok, Jawa Barat.


Menurut ketentuan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, Office Internationale des Epizooties (OIE) dan Codex Alimentarius Commission (CAC), anjing bukan termasuk hewan potong untuk dikonsumsi manusia. Perdagangan daging anjing untuk dikonsumsi bukanlah hal yang wajar, karena anjing termasuk kategori hewan kesayangan atau
pet animal
.


Apabila daging anjing dikonsumsi oleh manusia, menurut OIE dan CAC dianggap melanggar prinsip kesejahteraan hewan atau
animal welfare
. Tujuan diadakannya kampanye oleh komunitas Dog Lovers tersebut adalah untuk menyadarkan masyarakat luas bahwa daging anjing bukan untuk dikonsumsi, tidak seperti daging ayam, kambing, atau sapi yang layak dikonsumsi, dan agar tidak terjadi lagi penganiayaan terhadap hewan anjing.


Mencintai satwa dan memperlakukan mereka dengan manusiawi merupakan tirakat tersendiri bagi masyarakat Indonesia sebagai salah satu penjaga ketenteraman hidup.
The greatness of a nation and its moral progress can be judged by the way its animals are treated, (Mahatma Gandhi)
.
(Cerita ini dikirim oleh Chanyndhita Gibrani, mahasiswi Universitas Pancasila, Jakarta)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya