Sumber :
- VIVA.co.id / Foe Peace
VIVA.co.id
- Beberapa tahun terakhir sering kali terjadi terorisme dan radikalisme agama, bahkan kejadian seperti itu sudah menjadi tradisi baru bagi negara plural sedang berkembang maju seperti Indonesia saat ini.
Seperti kejadian pagi tadi menjelang siang, Kamis (14/1/2016). Aksi bom bunuh diri dan baku tembak antara teroris dengan polisi kembali terjadi di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat. Dalam tragedi tersebut diketahui telah menewaskan 7 orang di antaranya 5 pelaku aksi teror, 1 orang berkewarganegaraan asing dan 1 orang masyarakat sipil.
Baca Juga :
Belajar Mengulik Kuliner dari Pak Bondan
Baca Juga :
Klenteng Hok Tek Tong Penyelamat Eddy
Memang menarik rasanya bagi kita semua untuk mencermati motif di balik pengemboman yang terjadi di jalan MH Thamrin itu. Bagi saya setiap orang boleh berspekulasi apa saja sambil menunggu pembuktian hasil investigasi dari kepolisian, karena yang terpenting bagi saya adalah kenapa dan apa yang mendasari seseorang itu mau melakukan bom bunuh diri tersebut?
Mungkin di benak kita jawaban bisa bermacam-macam, mungkin hampir bisa dipastikan dari jawaban kita semua salah satunya adalah motif ekonomi, yakni seseorang bisa dan mau melakukan hal sekejam itu karena tuntutan ekonomi yang menghimpit kehidupan dirinya dan keluarganya. Ditambah dalam diri mereka juga memiliki kekecewaan yang mendalam kepada para pejabat di negeri ini yang telah lalai mensejahterakan rakyatnya dan lebih mementingkan untuk memperkaya diri sendiri dan kelompoknya. Hal itulah yang menyebabkan mereka para pelaku teror bom bunuh diri berani melakukan aksi sekejam itu tanpa mempedulikan orang lain di sekitarnya.
Di sinilah, seharusnya pemerintah sadar akan penderitaan masyarakatnya. Justru seharusnya pemerintah terus hadir di tengah-tengah masyarakatnya, karena berkat merekalah kalian para pejabat di negeri ini bisa duduk di kursi kekuasaan yang nyaman. Karena kemiskinan dan kebodohan itu sangat dekat dengan kedzaliman. Merosotnya moral dan akhlak masyarakat adalah salah satu penyebab kemunduran bangsa ini yang tidak lepas dari kegaduhan-kegaduhan yang sebetulnya dibuat sendiri.
Andai saja pemerintah mau serius kembali ke Pembukaan UUD 1945, maka saya berkeyakinan ke depan bangsa Indonesia akan benar-benar mampu mengantarkan masyarakatnya berkehidupan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Jangan sampai teks Pembukaan UUD 1945 itu hanya menjadi ucapan anak sekolah dasar saja ketika melangsungkan upacara bendera di setiap Senin pagi.
(Tulisan ini dikirim oleh Nurdiansyah, Depok)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Memang menarik rasanya bagi kita semua untuk mencermati motif di balik pengemboman yang terjadi di jalan MH Thamrin itu. Bagi saya setiap orang boleh berspekulasi apa saja sambil menunggu pembuktian hasil investigasi dari kepolisian, karena yang terpenting bagi saya adalah kenapa dan apa yang mendasari seseorang itu mau melakukan bom bunuh diri tersebut?