Aku Akan Tampar Mereka dengan Kesuksesanku

Ilustrasi kesuksesan.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Leicester City berhasil meraih kemenangan di Premier League dengan meraih poin tertinggi mengalahkan klub-klub elit yang berisikan pemain bintang. Awalnya mereka tidak diprediksikan akan bisa bertahan cukup lama di Premier League. Namun, ternyata mereka menjawabnya dengan sebuah kemenangan dan menjuarai Premier Leugue Inggris..

Wahai Orang yang Tidak Berpuasa, Hormatilah Bulan Ramadan

Mungkin awalnya mereka ditertawakan, lalu hingga akhirnya mereka dibanggakan. Awal yang dikira buruk, tapi ternyata berakhir begitu bagus, cantik, indah, dan cemerlang. Setidaknya kemenangan itu bisa membuktikan kalau mereka yang awalnya diremehkan, suatu saat pasti akan bisa bangkit meraih kemenangan dengan berada di puncak klasemen.

Gelar juara yang sudah belasan tahun tidak dapat diraihnya dikarenakan mereka harus rela turun ke liga yang berada di divisi lebih rendah dari Premier League, akhirnya dapat mereka raih. Bukan hanya Leicester City saja yang merasakan hal seperti itu, ditertawakan dan dianggap lemah. Banyak mereka di luar sana yang juga seperti itu. Anggap saja kemenangan Leicester City dan apa yang telah diraih Leicester City tersebut adalah sesuatu yang bisa kita jadikan sebuah pelajaran untuk mengubah hidup dan jalan kehidupan kita.

Jadi Dewa Mabuk Sehari

Sebenarnya di dunia ini tidak ada yang namanya orang yang bodoh, yang ada hanyalah malas. Namun, entah kenapa aku selalu dikatakan bodoh, tolol, tidak bisa apa-apa, dan lemah. Yang mengatakan seperti itupun bukanlah orang yang tidak aku kenal, melainkan adalah orang yang sangat aku kenal. Bahkan orang tersebut pernah menjadi temanku dulu ketika masih kecil.

Jujur saja, aku merasa seperti sedang dikhianati oleh mereka. Mungkin kalau aku merupakan orang yang pendendam, orang yang sudah tidak memikirkan perasaan orang lain, tidak memikirkan apa risiko yang akan aku hadapi, tidak mau tahu dengan apa yang akan dirasakan oleh keluarga mereka nanti, mungkin aku sudah melakukan hal yang tidak-tidak kepada mereka.

Ramadan sebagai Rekonstruktor Social Behavior

Dulu mereka adalah temanku, tapi sekarang aku ditertawakan, dihina-hina, dan diejek-ejek oleh mereka. Entah kenapa aku hanya diam, lebih ironisnya lagi, kedua adikku juga termasuk di dalamnya. Pepatah mengatakan “Diam itu emas” dan “Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga”. Kedua pepatah tersebut memang ada benarnya, namun belum terbuktikan di kehidupanku ini.

Selama aku ditertawakan, dihina, dan diejek-ejek oleh mereka, aku hanya diam. Aku tidak membantah, menjawab, dan bahkan aku sama sekali tidak melawan. Sepandai-pandainya aku berusaha, pasti akan tercapai juga. Memang sudah tercapai, tapi mereka masih belum tahu apa yang telah aku capai, raih, dan dapatkan ini.

Dengan keyakinan pada kedua pepatah tersebut dan juga Allah SWT tentunya, aku yakin sekali jika suatu saat aku akan sukses menjadi seorang penulis terkenal. Terkenal akan semua usaha-usahaku yang cukup bodoh, penuh harap, cobaan, dan rintangan ini. Maka dari itu, aku pun bertekad. Silakan tertawakan aku sekarang, tapi suatu saat aku akan berubah. Dan akan aku tampar mereka dengan kesuksesan yang akan aku raih di masa yang akan datang. (Tulisan ini dikirim oleh Ridho Adha Arie, Pekanbaru)

Hari pertama saat berlangsungnya Mubes HIMSI UMI, Makassar.

Musyawarah Besar Himpunan Mahasiswa Sastra Inggris UMI

Acara besar ini akan berlangsung selama dua hari.

img_title
VIVA.co.id
15 Juni 2016