Bahagiamu Lengkap dengan Wakaf

Training Wakaf Dompet Dhuafa.
Sumber :

VIVA – Salah satu permasalahan bangsa ini adalah permasalahan ekonomi. Islam sebagai rahmatan lil alamin menawarkan berbagai solusi untuk menyelesaikan masalah itu, salah satunya dengan wakaf. Wakaf bukanlah sesuatu hal yang sulit dilakukan. Setiap Muslim bisa berwakaf. Oleh karena itu, Yuk Wakaf mengajak semua kalangan untuk bersama-sama terlibat langsung membangun kesadaran umat untuk berwakaf di lembaga-lembaga wakaf di Indonesia.

Widodo Cooking Competition Resmi Digelar

Ustadz Ahmad Shonhaji sebagai praktisi wakaf produktif, dan selaku founder gerakan #YukWakaf bersinergi dengan Dompet Dhuafa menggulirkan Training for Trainer (TfT) Yuk Wakaf. TfT merupakan salah satu program yang diikhtiarkan oleh gerakan Yuk Wakaf untuk melakukan kampanye edukatif kepada para relawan Yuk Wakaf, guna bersama menggugah kesadaran masyarakat untuk berwakaf.

Kegiatan tersebut dihelat pada Sabtu, 9 Desember 2017, dan bertempat di Hotel Pesona by Kyard, Riau yang diikuti oleh lebih dari 50 orang relawan. Dalam sambutannya, Ali Bastoni selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau menyampaikan kepada para peserta bahwa Riau merupakan daerah yang memiliki potensi wakaf besar.

Gandeng Dompet Dhuafa, Tim KKN Adakan Penyemprotan Disinfektan

Oleh karena itu, gerakan Yuk Wakaf perlu sinergi dan pelibatan semua pihak. Baik akademisi, lembaga kemanusiaan, para Dai, tokoh masyarakat, dan pemerintah dalam mensyiarkan pentingnya wakaf produktif dalam membangun ekonomi umat. Overview gerakan #YukWakaf disampaikan oleh Bayu Candra Winata selaku tim Yuk Wakaf.

ia mengatakan, bahwa gerakan ini harus melibatkan banyak masyarakat dan relawan. Hal ini agar syiar wakaf mampu menjadi gerakan bersama dalam menggugah kesadaran kolektif pentingnya wakaf produktif dan bermanfaat untuk pembangunan ekonomi umat. Lebih jauh, Ustaz Shonhaji selaku praktisi Wakaf Produktif menyampaikan bahwa kita harus bahagia melalui wakaf.

Pemberantasan Kemiskinan Harus Diikuti Pengembangan Kewirausahawan

Ia menuturkan, bahwa wakaf merupakan pahala yang mengalir abadi. Oleh karena itu, konsep pengelolaan wakaf harus produktif dan modern. Prinsipnya adalah Tahan Pokoknya, Alirkan Hasilnya. Salah satu contoh pengelolaan wakaf produktif antara lain Hotel Utsman bin Affan, yang pada mulanya adalah wakaf sumur yang dibeli dari orang yahudi pada zaman Rasulullah SAW.

“Jadi, wakaf jika dikelola dengan baik pengelolaannya maka akan mensejahterakan umat,” tutur Shonhaji. Kita punya PR serius yang harus kita tunaikan di Indonesia berkaitan dengan potensi wakaf. Potensi tanah wakaf besarnya mencapai 4,4 miliar meter persegi, dan itu belum produktif. Belum potensi wakaf uang, dan produk-produk wakaf yang lainnya.

Peserta tidak hanya diajak memahami konsep tentang wakaf, mereka juga diajak untuk berdiskusi tentang bagaimana mengelola wakaf agar produktif. Bobby P Manulang, selaku tim Penghimpunan Wakaf Dompet Dhuafa menjelaskan tentang best practice Dompet Dhuafa dalam mengelola wakaf secara produktif. Dari pengelolaan wakaf produktif di bidang pertanian, kebun, properti, rumah sakit, sampai pendidikan.

“Aset wakaf tidak boleh mangkrak. Harus dikelola, diproduktifkan agar semakin banyak memberi manfaat bagi umat,” ujar Bobby. Selain pencerdasan dan pencerahan berkenaan tentang wakaf produktif, peserta juga diajak untuk melakukan simulasi TfT #YukWakaf. Di mana para peserta mempraktikkan kampanye wakaf kepada masyarakat nantinya. Di akhir acara, terpilih koordinator relawan Yuk Wakaf regional Riau yang akan berkoordinasi dengan koordinator relawan nasional. (Tulisan ini dikirim oleh Pradila Maulia)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya