Selamatkan Palestina, Cukupkah Penguasa Hanya Mengutuk?

Warga Palestina di depan masjid Al Aqsa.
Sumber :
  • REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa

VIVA – Meski kita lihat seantero dunia dipenuhi aksi pengutukan terhadap perebutan tanah suci Al Aqsa oleh Donald Trump secara sepihak. Namun, dirasakan keanehan yang luar biasa. Betapa tidak, tanah suci itu yang di dalamnya jelas memiliki keutamaan-keutamaan, tapi tak cukup greget untuk segera mengambil langkah nyata dalam bertindak.

Ada 'Wiro Sableng' di Aksi Bela Palestina

Kita lihat respon penguasa negeri-negeri di sekitar Al Aqsa. Seolah sudah merasa cukup hanya dengan mengutuk atau bahkan malah diam seolah tak melihat, tak mendengar, dan tak merasakan bagaimana porak porandanya wilayah Palestina. Bagaimana menderitanya mereka anak-anak Palestina, kaum perempuan dan lelaki Palestina. Mereka berjuang dengan senjata seadanya, dengan perlengkapan dan makanan yang serba minim. Meski mereka memiliki modal besar yaitu keimanan yang tak tergoyahkan.

Kita lihat bagaimana para penguasa negeri-negeri muslim yang lain itu. Mereka memiliki tentara lengkap yang selalu aktif mereka latih dengan metode kemiliteran yang terbaik. Senjata termutakhir yang sering mereka up date kecanggihannya, dan perlengkapan yang hingga detail selalu mereka teliti hingga hampir tak ada kekurangan berarti.

Aksi 115 Senggol 2019 Ganti Presiden

Namun, apa yang terjadi? Kenapa seolah tak ada niat mereka untuk segera mengirimkan tentaranya? Bahkan, senjata pun seolah tak sudi mereka pasok untuk para mujahid Palestina.

Bantuan makanan dan perlengkapan pun seadanya. Kadang-kadang saja mereka kirimkan. Ironisnya, teroris yang bersembunyi saja dengan sigap bisa mereka tangkap dan habisi. Ini teroris dengan terang-terangan melakukan pengumuman perlawanan, mereka diamkan dan cukup dengan mengutuk atau sekedar dibahas dalam rapat saja.

Deretan Artis yang Ikut Aksi 115

Apa sebenarnya yang terjadi di tengah kaum muslimin saat ini? Jumlah mereka begitu banyaknya, namun tak ada nyali sedikitpun atau bahkan seolah niat pun tak terlihat untuk bisa memberikan hukuman pada para Yahudi yang telah menghinakan Islam, kaum Muslimin dan tanah kaum muslimin itu.

Inikah yang namanya seperti buih di tengah lautan itu? Berjumlah banyak, namun tak berarti dan tak berpengaruh sama sekali. Lalu, di mana letak membela agamanya?

Membela tanah kaum muslimin dan membela tanah para nabi. Padahal, Trump telah jelas mengakui penyerahan Yerusalem kepada agresor Israel, dan umat Islam bereaksi keras atas perampasan tanah ini yang merupakan tanah Isra dan Miraj, kiblat pertama muslim, dan tempat ketiga dari tiga masjid yang diutamakan untuk dikunjungi umat Islam.

Dari Abu Ad-Darda ra, Rasulullah SAW bersabda, ”Salat di Masjidil Haram lebih utama seratus ribu kali lipat daripada salat di masjid-masjid lainnya. Salat di Masjid Nabawi lebih utama seribu kali lipat. Dan salat di Masjidil Aqsa lebih utama lima ratus kali lipat.” (HR. Ahmad).

Demikian penting dan berharganya Masjidil Aqsa bagi kaum muslimin. Lalu akankah para penguasa yang memiliki pasukan tentara dan senjata itu dan yang rutin melakukan latihan militer itu kemudian bisa disamakan sikapnya dengan rakyat atau ormas yang tak punya tentara ataupun senjata? Wahai kaum muslimin, teruslah bersatu di masa akhir zaman seperti ini. (Tulisan ini dikirim oleh Wahyu Titis)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya