- VIVA.co.id/Adi Suparman
VIVA – Calon gubernur dari Partai Golkar telah ditentukan. Dedi Mulyadi menjadi pemenang dalam perebutan tiket rekomendasi. Sebagai Ketua DPD 1 Jawa Barat, memang sudah selayaknya mendapatkan rekomendasi dari partai. Dedi Mulyadi berhasil mendapat rekomendasi partai melalui perjalanan panjang yang harus dilaluinya terlebih dahulu.
Rekomendasi DPP Golkar pertama keluar dan telah dideklarasikan oleh DPP terhadap pasangan Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien. Seiring waktu dan menjadi catatan akhir tahun kemarin, ternyata pasangan Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien layu sebelum berkembang. Faktor perubahan ini signifikan dengan perubahan nakhoda baru Partai Golkar dari Setya Novanto yang digantikan oleh Airlangga Hartarto.
Dengan adanya perubahan di internal Partai Golkar, berimbas terhadap Pilkada Jawa Barat yang mencabut dukungan terhadap Ridwan Kamil dan menetapkan untuk mengusung Dedi mulyadi kembali menjadi Jabar I. Dedi Mulyadi sendiri menjadi tokoh yang populer di tahun 2017. Selain sebagai Bupati Purwakarta, gerakannya dalam dinamika Pilkada Jabar meningkatkan popularitasnya menjadi salah satu calon gubernur atau wakil gubernur Jawa Barat.
Infomasi di penghujung terakhir setelah Dedi Mulyadi menerima rekomendasi adalah info politik yang mengisyaratkan Dedi Mulyadi akan berduet dengan Deddy Mizwar yang diusung oleh Partai Demokrat. Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar menjadi calon pesaing kuat Ridwan Kamil dalam beberapa hasil survei yang dirilis.
Kalau duet Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar terjadi dan didaftarkan ke KPU, ini menandakan persaingan akan semakin sengit. Di sisi lain, Ridwan Kamil yang ditinggal Golkar masih tetap bisa mencalonkan, walaupun masih rentan karena koalisi Ridwan Kamil masih diterpa isu perpisahan oleh koalisi partai dan calon lain yang dimotori oleh Gerindra dan PKS.
Perkembangan Pilgub Jabar masih dinamis sampai pendaftaran ke KPU awal bulan ini. Akankah pasangan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi menjadi pemenangnya nanti? Dengan modal hasil survei yang menempatkan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi di bawah Ridwan Kamil, secara hitung-hitungan politik masih memungkinkan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi memenangkan pertarungan.
Selain kemampuan leadership dari keduanya, mereka memiliki kelebihan lain. Yaitu sama-sama terpopuler saat ini dan memiliki pengaruh sangat signifikan di wilayahnya. Bagaimanapun, Deddy Mizwar walaupun basisnya adalah aktor kawakan, tetapi selama 5 tahun pernah menjadi wakil gubernur yang menambah daya tariknya tersendiri. Karena telah memiliki pengalaman memimpin Jabar dan memahami geopolitik Jabar.
Ini mempermudah sosok Deddy Mizwar untuk melakukan akselerasi kerja ke depan. Ditambah pasangannya, Dedi Mulyadi yang tidak diragukan lagi selaku Bupati Purwakarta dua periode yang memiliki kinerja yang bisa dilihat publik cukup inovatif dan menjadi contoh bagi daerah lain. (Tulisan ini dikirim oleh Deni Yusup)
Pergilah Dinda Cintaku
Maafkan aku yang terlalu berlebihan mencintaimu.
