Noordin M Top Tewas?

Jalan Panjang Menuju Temanggung

VIVAnews - Pengepungan di Temanggung itu adalah drama penyergapan teroris yang menegangkan. Selama 17 jam polisi antiteror bergulat menaklukkan lelaki yang diduga Noordin M Top.  Tokoh itu paling dicari, dan diduga otak dibalik rangkaian serangan teror bom.

Rumah di Desa Beji, Kedu, Temanggung itu, boyak dihajar bom polisi. Atapnya jebol. Pada pagi hari, setelah semalaman pengepungan dan adu tembak, si lelaki tersudut.

Dia bersembunyi di bilik WC rumah beratap genteng itu. Polisi menghajarnya dengan tembakan, sampai dia dinyatakan roboh, dan hidupnya tamat.

Drama itu adalah bagian dari pengejaran otak pelaku aksi bom bunuh diri di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton. Bom yang meledak Jumat, 17 Juli 2009, sekitar pukul 07.45 itu, menewaskan sembilan orang. Lima dari sembilan korban tewas adalah warga asing. Mereka tamat ketika sedang menikmati sarapan pagi di hotel itu. Tiga orang tewas dari Australia, satu dari Selandia Baru, dan satu lainnya dari Singapura.

Dari rekontruksi dan olah bukti lapangan, ditemukan dua jasad rusak parah. Mereka diduga pelaku bom bunuh diri itu. Polisi belakangan menemukan identitasnya,  Dani Dwi Permana (18), asal Bogor, Jawa Barat dan Nana Ikhwa Maulana (28) asal Pandeglang, Banten. Jasad ini dipastikan milik bomber bunuh diri karena kondisinya paling rusak dibandingkan jasad lainnya. Bom diketahui memiliki daya ledak rendah, dan polisi menyebut  bom itu termasuk kategori low explosive dengan black powder.

Meski berdaya ledak rendah, bom rakitan itu dicampur "shrapnell" berupa mur dan baut besi. Efeknya luar biasa. Selain diledakkan dalam jarak dekat (bom meletup di Marriott, hanya berjarak satu meter dari korban tewas Timothy McKay, Presiden Direktur PT Holcim Indonesia Tbk), materi bom itu menembus tubuh para korban.

Dari material bom itulah, termasuk rangkaian eletronik, dan juga campuran mematikan itu, polisi bisa mencium jejak pelakunya. "Dari materialnya kita bisa simpukan ada kaitan dengan materi sama ditemukan di Palembang dan Cilacap", ujar seorang perwira polisi di Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri kepada VIVAnews, beberapa pekan lalu.

Analisis yang dilakukan Kepala Desk Antiteror Kantor Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Ansyaad Mbai menunjuk kelompok Noordin M Top, otak pelaku aksi teror serupa selama ini.

Ansyaad menujuukan ciri khas peledak yang dipakai itu. "Bom itu buatan tangan, dan ada aksi bom bunuh diri," kata Ansyaad Mbai, dua hari setelah ledakan, Minggu 19 Juli 2009.

Juru Bicara Mabes Polri, Inspektur Jenderal Nanan Sukarna mengatakan hal serupa. Bom meledak di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, mirip dengan yang meledak di Bali.

"Memang ada kesamaan rangkaian dengan bom Cilacap dan Bali, tapi itu baru fakta lapangan," kata Nanan. Menurut Kepala Kepolisian, Jenderal Bambang Hendarso Danuri, bahan peledak untuk melantak Marriott dan Ritz Carlton sama  dengan bahan peledak yang ditemukan di Cilacap, di rumah mertua Noordin M Top. Dari sinilah, Noordin makin gencar diburu polisi.

Selengkapnya: SOROT VIVAnews

Antusias Sambut Idul Fitri, Kepala Otorita IKN Takbir Keliling
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Pesan Idul Fitri Kapolri: Dalam Perbedaan Tercipta Indahnya Toleransi

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selama Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah kepada seluruh umat muslim.

img_title
VIVA.co.id
10 April 2024