Menyerang Teroris di Bekasi dan Temanggung

Polisi Manfaatkan Kesalahan Noordin M Top

VIVAnews - Suksesnya polisi dan detasemen anti teror (Densus 88) menyerang komplotan Noordin M Top di Bekasi dan Temanggung, Sabtu 8 Agustus 2009, tak lepas dari kesalahan yang dilakukan gembong teroris itu. Setelah berhasil dengan serangan bom di Kuningan, 17 Juli 2009, mereka menjadi terlalu percaya diri dan lengah.

Demikian menurut analisis pengamat militer dan intelejen dari Universitas Indonesia, Andi Widjadjanto, mengenai penyerbuan komplotan Noordin M Top. "Polisi menunggu ada kesalahan yang dibuat oleh kelompok Noordin, sehingga bisa digerebek," kata Widjajanto.    

Dia menilai kesalahan Noordin Cs adalah melakukan konsolidasi di wilayah Wonosobo sampai Temanggung, Jawa Tengah. Padahal, wilayah ini sudah diintai secara intensif oleh intelejen. "Selama ini sudah terbaca pola mereka, dimana mereka setelah melakukan aksi selalu berkonsolidasi di Temanggung," kata Widjajanto.

Setelah berhasil melancarkan serangan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton Juli lalu, kelompok Noordin punya kepercayaan diri yang sangat tinggi. Hanya 3 minggu berselang setelah pengeboman, mereka sudah berkonsloidasi. "Ini terlalu cepat. Oleh karena itu, hal ini menguntungkan polisi," kata Widjajanto.

Dia melanjutkan bahwa seandainya Noordin dipastikan tewas, tugas terbesar polisi selanjutnya adalah memperbaiki kelemahan intelejen dalam hal cegah tangkal terorisme.

" Masalah besar polisi sekarang ialah bagaimana merea bisa mengantisipasi serangan berikutnya. Ini terlepas dari prestasi polisi yang memang berhasil menggerebek kelompok teroris seperti di Cilacap dan Palembang. Kalau cegah tangkal bisa dilakukan secara cepat, maka strategi antiterorisme akan berhasil," kata Widjajanto.

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta
Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Yogyakarta (dok istimewa)

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Petugas Lapas Kelas IIA Yogyakarta menggagalkan dua kali penyelundupan pil koplo dari pengunjung kepada warga binaan, salah satunya bermodus menyembunyikan pil di betis.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024