Cara Manajemen Penurunan Berat Badan pada Obesitas

Obesitas - Ilustrasi foto oleh mohamed_hassan on pixabay.com
Sumber :
  • vstory

VIVA – Obesitas merupakan suatu penyakit yang terjadi akibat menumpuknya jaringan lemak yang berlebihan. Sel lemak dapat bertambah jumlah dan besarnya.

5 Manfaat Luar Biasa Alpukat untuk Kesehatan Kulit Wajah, Bisa Cegah Penuaan Dini

Kini kita hidup pada masa indeks massa tubuh berkisar antara 23-24,9 kg/m2 dan 25-30 kg/m2. Artinya, orang dengan berat badan berlebih cenderung mengalami peningkatan. Bahkan, diperkirakan pada tahun 2025 jumlah penderita obesitas mencapai 50% di negara-negara maju.

Obesitas termasuk salah satu masalah kesehatan yang sulit diatasi. Hal itu tentu dipengaruhi oleh pola hidup yang tidak sehat, seperti makan yang berlebihan, kurang aktivitas fisik, minum alkohol dan lain-lain.

Ramalan Zodiak Jumat 26 April 2024: Taurus Harus Waspada dengan Rekan Kerja, Leo Kena Tekanan Mental

Banyak penyakit yang dapat muncul pada orang dengan obesitas, seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes, penyakit persendian, stroke, dan berbagai penyakit lainnya.

Salah satu cara untuk mengetahui orang menderita obesitas adalah dengan mengukur indeks massa tubuh (IMT). Data yang diperlukan cukup berat badan (kilogram) dan tinggi badan (meter).

5 Tips Merawat Kucing Peliharaan Agar Tetap Sehat dan Terhindar dari Penyakit

Setelah itu, berat badan dibagikan dengan tinggi badan yang dikuadratkan. Melalui IMT ini, kita dapat mengetahui status gizi kita apakah termasuk berat badan kurang, normal, lebih, dan obesitas.

Berdasarkan WHO, klasifikasi status gizi berdasarkan IMT dapat dilihat di tabel berikut.
Klasifikasi IMT (kg/m2)
Berat badan kurang <18,5
Normal 18,5-24,9
Berat badan lebih >25
Pra obesitas 25-29,9
Obesitas tingkat I 30-34,9
Obesitas tingkat II 35-39,9
Obesitas tingkat III >40

Mengingat bahaya obesitas sebagai faktor risiko dari berbagai penyakit, maka perlu dilakukan manajemen berat badan pada penderita obesitas dan berat badan lebih.

Penurunan berat badan sebesar 5-10% dari berat badan awal dapat memberikan perbaikan kesehatan secara signifikan.

Selain itu, penurunan berat badan juga dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik, dan menurunkan glukosa darah.

Manajemen terapi penurunan berat badan terdiri dari 4 tahapan, antara lain sebagai berikut.

1. Diet rendah kalori
Diet rendah kalori bertujuan untuk membuat defisit atau mengurangi 500-1000 kalori/hari dari kebutuhan energi per hari. Rata-rata kebutuhan energi per hari pada pria dewasa adalah 2500 kalori, sedangkan pada wanita 2000 kalori.

2. Aktivitas fisik
Peningkatan aktivitas fisik dapat membantu program diet dalam menurunkan berat badan. Aktivitas fisik juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah serta diabetes.

Aktivitas fisik yang dapat dilakukan secara bertahap mulai dari intensitas ringan hingga yang lebih berat. Penderita dapat memulai dengan berjalan selama 30 menit dalam 3 kali dalam seminggu, kemudian dapat ditingkatkan menjadi 45 menit dalam 5 kali dalam seminggu. Selain itu, biasakan untuk lebih menggunakan tangga dibandingkan dengan lift.

3. Perubahan perilaku
Selain diet dan aktivitas fisik, perubahan perilaku juga sangat diperlukan dalam manajemen penurunan berat badan. Mengubah perilaku yang sebelumnya makan secara berlebihan dan kurang aktivitas fisik dengan cara pengawasan secara mandiri atau motivasi orang lain untuk membatasi asupan makanan, meningkatkan aktivitas fisik, manajemen stres, dukungan sosial dan lain-lain.

4. Obat-obatan dan pembedahan
Pemberian obat-obatan pada penderita obesitas perlu pengawasan dan anjuran oleh dokter. Harap berhati-hati dalam membeli obat-obatan penurun berat badan yang dijual bebas.

Selain obat-obatan, dapat juga dilakukan terapi pembedahan. Namun, tidak semua penderita obesitas yang mendapat terapi pembedahan. Terapi ini hanya dilakukan pada pasien obesitas berat secara klinis dengan IMT >40 atau >35 dengan penyulit penyakit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.