- vstory
VIVA – Kedelai adalah salah satu makanan yang paling sering kita konsumsi. Tidak hanya diolah menjadi lauk pauk seperti tempe dan tahu, ternyata kedelai juga bisa dikonsumsi dalam bentuk susu atau dijadikan camilan pengisi. Tidak hanya enak, para pakar kesehatan menyebut kedelai sebagai salah satu makanan yang dapat membantu mencegah datangnya diabetes.
Bagaimana Cara Kedelai Dapat Mengurangi Risiko Diabetes?
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Youngcheul Ki dari University of Massachusetts, Amerika Serikat. Dinyatakan bahwa kandungan bioaktif dalam kedelai dalam bentuk isoflavon memang terbukti secara signifikan mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung.
Konsumsi rutin bahkan dapat mengurangi kadar gula darah dan meningkatkan toleransi glukosa pada penderita diabetes.
"Apa yang kita makan dapat memiliki dampak besar pada kesehatan kita karena kandungan dalam makanan akan bereaksi dengan beberapa jenis gen. Penelitian ini menghasilkan fakta bahwa diet secara signifikan bisa mempengaruhi risiko penyakit Anda," kata Kim.
Kedelai dikenal luas sebagai makanan dengan kandungan isoflavon terbanyak yang mudah ditemukan. Para peneliti memeriksa satu dari dua jenis isoflavon pada kedelai, yaitu daidzein dalam sel pada tikus percobaan. Hasilnya, gizi ini memang dapat memiliki pengaruh besar pada insulin, risiko diabetes, dan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Penelitian yang kemudian diterbitkan dalam Journal of Nutritional Biokimia masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, terutama pada manusia, tetapi para ahli kesehatan percaya bahwa dalam hal peningkatan asupan kedelai dapat secara signifikan mengurangi risiko diabetes.
Kemenag Bekali Pelatihan Guru dan Pengawasan RA untuk Cegah Stunting Melalui PAUD HI
Kemenag melalui Direktorat Guru dan Madrasah Ditjen Pendis meluncurkan program PAUD HI untuk mencegah stunting sejak dini.
