Ini 5 Bahaya Jika Kalian Makan Daging Tikus

Bakso Tikus
Sumber :
  • vstory

VIVA – Seorang warga dari Madiun, Jawa Timur, membuat heboh di dunia maya setelah sebuah benda yang dicurigai sebagai kaki tikus di bakso yang dimakannya. Video ini telah menjadi viral dalam beberapa hari terakhir. Setelah diselidiki, bakso itu berasal dari Nganjuk.

Harmoni Energi Sehat Menyuarakan Pesan Kesetaraan dalam Pelayanan Kesehatan

Meski bukan yang pertama, insiden ini masih dianggap menjijikkan oleh banyak orang. Selain bentuknya, tikus juga dianggap hewan kotor karena identik dengan tempat-tempat kotor seperti selokan. Belum lagi, hewan ini termasuk hewan pemakan segalanya. Jadi apa yang akan terjadi jika kita makan daging tikus? Ternyata ada sejumlah penyakit yang bisa disebabkan. Lihatlah penjelasan berikut ini.

1. Leptospirosis

5 Efek Samping Kol Goreng Bagi Kesehatan yang Perlu Diwaspadai, Bisa Memicu Kanker

Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang dapat ditularkan dari tikus ke manusia. Kita akan mendapatkan penyakit ini ketika kita makan daging tikus, makanan yang terkontaminasi, atau kontak langsung dengan urin tikus, meskipun dalam jumlah kecil. Secara umum, gejala baru muncul setelah lima hingga 14 hari setelah infeksi terjadi. Gejala-gejala ini termasuk demam, batuk, diare, sakit kepala, ruam, dan iritasi mata.

2. Hantavirus

Jarang Disadari, Ini 5 Manfaat Luar Biasa Daun Sirih untuk Kesehatan Tubuh

Hantavirus adalah penyakit berikutnya yang disebabkan oleh tikus. Gejalanya menyerupai flu tetapi terjadi dalam waktu yang lama, yaitu lebih dari sepuluh hari. Manusia bisa mendapatkannya melalui makanan yang terkontaminasi dengan daging tikus atau air seni. Virus juga dapat menyebar melalui udara.

Hantavirus dapat menjadi komplikasi serius, bahkan dapat menyebabkan kematian. Jika sudah menginfeksi tubuh, virus bisa mengisi paru-paru dengan cairan sehingga sulit bernapas. Selanjutnya, tekanan darah berkurang dan organ-organ rusak, terutama jantung. Angka kematian penyakit ini bisa mencapai 30 persen.

3. Demam gigitan tikus

Demam gigitan tikus tidak selalu menginfeksi karena gigitan. Konsumsi makanan yang terkontaminasi oleh daging atau tinja juga dapat menyebabkan penyakit ini. Gejalanya meliputi demam, muntah, sakit kepala, nyeri sendi, pembengkakan sendi, dan ruam. Kondisi akan mulai muncul setelah tiga hari setelah infeksi. Tetapi ruam baru akan muncul setelah empat hari dan biasanya dipusatkan pada tangan dan kaki.

Meski tergolong langka, para ahli mengatakan bahwa demam gigitan tikus dapat menyebabkan konsekuensi fatal. Beberapa komplikasi yang dapat disebabkan adalah abses, infeksi pada hati, ginjal, paru-paru, otak, sistem saraf, dan jantung.

4. Listeriosis

Tikus membawa banyak kuman, salah satunya adalah bakteri bernama Listeria monocytogenes. Bakteri ini dapat mencapai tubuh manusia melalui makanan yang terkontaminasi dengan daging atau kotoran tikus. Orang-orang yang memiliki pengalaman paling banyak adalah wanita hamil, orang tua, dan bayi yang baru lahir. Gejala listeriosis meliputi demam, nyeri sendi, mual, diare, sakit kepala, kehilangan keseimbangan, hingga kesulitan bernapas.

Penyakit ini cukup serius. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), infeksi dapat disembuhkan setelah pasien menjalani perawatan di rumah sakit selama lima hari. Namun, penyakit ini dapat memicu infeksi darah dan meningitis.

5. Salmonellosis

Tikus juga membawa bakteri Salmonella yang berbahaya bagi kesehatan. Secara umum, penyakit ini ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi dengan kotoran tikus. Gejala termasuk diare, penurunan berat badan, kram perut, muntah, mual, dan munculnya darah di tinja.

Gejala-gejala ini biasanya berlangsung selama dua hingga tujuh hari, setelah itu pasien akan pulih. Tetapi dalam beberapa kasus, mereka akan mendapat tifus dan harus dirawat di rumah sakit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.