Pengolahan Pertanian Kota Malang

pengolahan pertanian kota malang
Sumber :
  • vstory

VIVA – Konsep pertanian perkotaan atau lebih dikenal dengan Urban Farming terus digalakkan di Kota Malang. Cara ini, dinilai cukup ampuh dalam menciptakan kelestarian dan keasrian lingkungan.

5 Manfaat Luar Biasa Alpukat untuk Kesehatan Kulit Wajah, Bisa Cegah Penuaan Dini

Salah satu upayanya, yakni dengan akan digelarnya Lomba Ketahanan Pangan khususnya Urban Farming melalui Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian (Dispangtan). Lomba yang juga diinisiasi Tim Penggerak (TP) PKK ini akan turut melibatkan jajaran OPD Pemerintah Kota (Pemkot) Malang hingga ke tingkat kelurahan.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji, mengatakan gerakan Urban Farming bertujuan untuk mencukupi kebutuhan pangan yang aman dan sehat. Selain itu, sebagai salah satu upaya untuk mengurangi Stunting di Kota Malang.

Ramalan Zodiak Jumat 26 April 2024: Taurus Harus Waspada dengan Rekan Kerja, Leo Kena Tekanan Mental

"Terbukti sudah banyak RW yang melakukan Urban Farming. Tidak hanya RW yang kita beri stimulan bibit, tapi di kanan kirinya juga ikut melakukan urban farming," ujarnya.

Menurutnya, saat ini masyarakat Kota Malang dinilai sudah banyak yang mulai memanfaatkan halaman atau teras rumahnya untuk bercocok tanam. Sehingga, kesadaran akan menjalankan Urban Farming semakin optimal dilakukan secara mandiri. "Kami sangat menyambut baik  gebrakan seperti ini. Apalagi respons dari pemerintah juga luar biasa untuk turut melakukan pembinaan," terangnya.

5 Tips Merawat Kucing Peliharaan Agar Tetap Sehat dan Terhindar dari Penyakit

Sementara itu, Kepala Dispangtan Kota Malang, Ade Herawanto mengungkapkan, hasil dari produk Urban Farming ke depan akan dipasarkan mengembangkan Enterpreneurship. Salah satunya, dengan konsep-konsep masa kini atau millenial.

"Misalnya kopi dan umbi-umbian yang diolah dan didisplay serta disajikan dalam satu format mini yang milenial. Istilahnya seperti kopi mobiling," katanya.

Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, ketahanan pangan secara mikro dan digitalisasi Processing maupun Marketing perlu dijalankan dengan optimal.

Lebih jauh, ia juga meminta jajarannya untuk dapat bekerja sama dengan seluruh stakeholder ketahanan pangan dengan kerja bareng berbasis konsep pentahelix. Fokusnya, pada Urban Farming sejak dari hulu saat pra panen, sampai ke hilir pasca panen.

Mulai dari kolaborasi dengan ibu-ibu PKK Kota Malang, kemudian bekerja sama dengan ibu-ibu Persit di kesatuan-kesatuan TNI, ibu-ibu Bhayangkari serta sinergi dengan koperasi dan jaringan pondok pesantren Kota Malang.

Saat ini, dijelaskan Ade, berbagai produk juga mulai dikenalkan ke publik melalui giat bazar rutin setiap hari Jumat di Kantor Dispangtan Kota Malang, Jalan A Yani Utara No 202, di kawasan Arjosari.

"Ke depannya, kami ingin nilai tambah. Jadi hasil produksi yang dipasarkan tidak hanya berupa hasil mentah saja, tapi semestinya juga bisa dalam bentuk siap konsumsi. Dispangtan juga memastikan produk tersebut terjamin dan aman," tandasnya.

Untuk diketahui, pihaknya juga telaghmenginstruksikan jajarannya, mulai pejabat eselon 3 sampai dengan pelaksana dan TPOK untuk berinisiatif mencetuskan berbagai inovasi terkait Urban Farming, khususnya pada sektor digital marketing produk hasil-hasil pertanian.

Berbagai program kerja inovatif pun telah disusun dengan matang. Selain menggelar lomba inovasi internal berhadiah, Dispangtan juga menggagas lomba urban farming tingkat Perangkat Daerah dan tingkat dasawisma.

Kemudian pembuatan mini food estate pembinaan teknis budidaya ikan di kolam knockdown pada pembudidaya pemula, pembinaan teknis kesehatan hewan kesayangan serta dukungan sarana prasarana kepada petani di Kota Malang dan lomba menu berbahan dasar ikan sebagai sarana gerakan gemar makan ikan.

Tak hanya itu, saat ini Ade juga sudah melakukan pembahasan mengenai penjajakan kerjasama pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian perkotaan bersama para pakar, akademisi, stakeholder ketahanan pangan dan pegiat pertanian dalam forum 'Urban Farming Arema'.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.