Covid-19 Melonjak, Penerapan Patient Safety Dipertaruhkan

Nakes Kelelahan
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pada pertengahan Juni Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang lumayan mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, dalam sehari saja pasien yang dinyatakan positif dapat mencapai 5000 orang setiap harinya. Lonjakan kasus Covid-19 terbanyak terjadi di wilayah pulau Jawa dan Sumatra terutama di wilayah Jawa Tengah.

Lonjakan Covid-19 ini diperkirakan dampak dari libur Lebaran Mei lalu. Pada saat Lebaran, orang-orang nekat mudik di tengah pandemi walaupun Pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan dilarang mudik.

Parahnya lagi, beberapa tempat Pariwisata dan pusat perbelanjaan malah dibuka padahal hal itu dapat berpotensi terjadinya kerumunan. Maka wajar jika prediksi buruk para ahli kesehatan akhirnya terjadi

Hal ini membuat rencana-rencana seperti sekolah tatap muka terancam gagal, ekonomi terancam kembali mengalami penurunan serta beberapa Rumah Sakit menunjukan tanda-tanda overload.

Beberapa Rumah Sakit sendiri menyatakan jika Pemerintah tidak segera melakukan tindakan dikhawatirkan Rumah Sakit akan Collaps seperti lonjakan Covid-19 di India.

Dampak lainnya dari lonjakan Covid-19 ini adalah beban kerja Nakes yang semakin tinggi. Perlu kita sadari Nakes adalah ‘garda’ terdepan untuk menanggulangi Covid-19. Dengan tingkat positif semakin tinggi setiap harinya dibandingkan jumlah Nakes, yang jumlahnya tetap dikhawatirkan membuat tingkat keselamatan pasien (patient safety) di Rumah Sakit menurun.

Keselamatan pasien (patien safety) dalam Peraturan Mentri Kesehatan No. 11 Tahun 2017 adalah sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, melalui asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisa insiden, kemampuan belajar dari insidendan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedara.

Di mana hal tersebut disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil penyelenggara keselamatan pasien dilakukan melalui pembentukan sistem pelayanan yang mengharapakan : standar keselamatan pasien, sasaran keselamatan pasien, dan tujuh langkah keselamatan pasien.

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia

Keselamtan pasien dapat didefinisikan sebagai upaya menurunkan cedera yang tidak perlu yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan hingga ke tingkat minimum yang dapat diterima merujuk pada pengetahuan yang dimiliki saat ini.

Sumber daya yang tersedia dan konteks dimana pelayanan diberikan dengan membandingkannya terhadap risiko jika tidak dilakukan tindakan atau jika dilakukan tindakan lain. Secara sederhana, hal ini merupakan upaya pencegahan kesalahan dan kejadian yang tidak diharapakan pada pasien yang berhubungan dengan pelyanan kesehatan.

Bakal Ada Adegan Ranjang Kim Soo Hyun dan Kim Ji Won di Queen of Tears?

Hal itu menunjukan sistem patient safety sangat penting dalam pelayan rumah sakit. sistem ini berfungsi untung mencegah kesalahan penaganan pada pasien seperti kesalahan identifikasi pasien , kesalahan pemberian obat pada pasien, kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan, terjadinya resiko infeksi dan sebagainya. Dalam resolusi WHO sistem Patient safety ini juga untuk meminimalisir biaya yang timbul akibat perawatan yang berulang dan biaya penanganan infeksi yang terjadi akibat pelayanan medis.

Penelitian yang dilakukan Dewi Kusumaningsih, dkk. Yang dilakukan pada bulan Juli tahun lalu membuktikan bahwa peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia mengakibatkan penurunan penerapan patient safety di Rumah Sakit. Salah satu faktor yang dapat menimbulkan penurunan keselamatan pasien adalah keluhan tingginya beban kerja personel Nakes. Hal ini bisa tampak bila terjadi kenaikan jumlah kunjungan pasien dan meningkatnya Bed Occupancy Rate (BOR) sedangkan jumlah personel tetap dalam periode waktu yang lama.

Prediksi Pertandingan Liga 1: Persib Bandung vs Persebaya Surabaya

Beban kerja Nakes di Rumah Sakit meliputi beban kerja fisik maupun mental. Beban kerja fisik seperti mengangkat pasien, memasang infus, melakukan observasi tanda-tanda vital, memasang oksigen dan lain-lain. Sedangkan beban kerja bersifat mental berupa kompleksitas pekerjaan, mempersiapkan mental dan rohani pasien beserta keluarganya, dan menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan keluarga.

Aktivitas kerja fisik yang melampaui kapasitas seorang Nakes dapat menurunkan produktivitas dalam bekerja, sehingga hal-hal yang seharusnya dilakukan untuk menjaga keselamatan pasien sering dilakukan namun tidak sesuai prosedur yang berlaku. Dengan demikian Nakes sangat beresiko melakukan kesalahan dalam tindakan medis.

Beban kerja yang berlebih pada Nakes juga dapat memicu timbulnya stress dan burnout. Nakes yang mengalami stres dan Burnout memungkinkan mereka untuk tidak dapat menampilkan performa secara efektif dan efisien dikarenakan kemampuan fisik dan kognitif mereka menjadi berkurang yang kemungkinan dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara jumlah pasien dengan jumlah Nakes yang bekerja di suatu Rumah Sakit. sehingga Nakes mendapatkan beban kerja lebih banyak daripada kemampuan maksimal dari Nakes tersebut sehingga mengalami beban kerja mental dan menimbulkan tindakan tidak aman.

Maka dapat disimpulkan bahwa lonjakan Covid-19 ini dapat mengakibatkan beban kerja Nakes bertambah. Jika pemerintah dan masyarakat selalu abai akan hal ini maka bukan tidak mungkin beban kerja Nakes akan semakin berat. Hal tersebut membuat stamina dan mental para Nakes akan semakin terkuras yang berakibat peforma mereka menjadi tidak optimal sehingga penerapan patient safety menurun. Penurunan tersebut dapat beresiko terhadap harapan hidup pasien Covid maupun non-Covid.

Nakes memiliki peran penting dalam menanggulangi Covid di Indonesia. Kinerja dan peforma mereka menentukan tingkat kesembuhan Covid-19. Perlunya menjaga fisik dan semangat para Nakes agar selalu optimal dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Perlunya perhatian dari para pihak agar penerapan patient safety di Rumah Sakit tidak terabaikan. Caranya adalah memperhatikan dan memantau kesiapan fisik dan mental para Nakes setiap harinya. Mulai dari perhatian gizi para Nakes agar staminannya selalu terjaga, serta menciptakan lingkugan kerja yang nyaman dan aman bagi para Nakes dengan memperhatikan fasilitas penunjang mereka. Masyarakatpun juga dapat berperan dalam peningkatan penerapan patient safety oleh para Nakes yaitu dengan memberikan semangat moril bagi mereka seperti, mensupport mereka melalui media sosial dan yang tak kalah penting adalah selalu mantaati prokes yang ada agar para Nakes tahu bahwa perjuangan mereka selama ini tidak sia-sia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.