Vaksin AstraZeneca: Sebagai Penanganan COVID-19

ilustrasi vaksin
Sumber :
  • vstory

VIVAVaksin merupakan sebuah zat atau senyawa yang memiliki tugas untuk membentuk kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit. Vaksin ini memliki kandungan berupa virus, racun, atau bakteri yang sudah dilemahkan atau dimatikan, yang berguna agar tubuh dapat membentuk antibodi untuk melawan penyakit tersebut, sehingga ketika badan terkena virus atau bakteri lagi, maka tubuh sudah membuat antibodi. Sehingga proses vaksinisasi tujuannya yaitu untuk imunisasi.

5 Syarat Kucing Peliharaanmu Sudah Bisa Divaksin Biar Tetap Sehat

Penanganan COVID-19 yang dilakukan oleh Indonesia yaitu dengan pembatasan sosial berskala, gerakan 5M, dan vaksinisasi. Vaksinisasi COVID-19 dibagi menjadi 4 gelombang, gelombang pertama dan kedua dilaksanakan selama Januari 2021 hingga April 2021 dengan kategori gelombang pertama adalah petugas kesehatan berjumlah 1,3 juta, dan gelombang kedua adalah petugas publik yang berjumlah 17,4 juta dan lansia 21,5 juta, lalu gelombang ketiga dan keempat dilaksanakan pada April 2021 hingga Maret 2022 dengan kategori gelombang ketiga adalah masyarakat rentan yang berjumlah 63,9 juta, dan kategori keempat adalah masyarakat lainnya yang berjumlah 77,4 juta.

 Berdasarkan data dari Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) pada 04 Juni 2021, Indonesia telah menggunakan tiga jenis vaksin yaitu Sinovac (CoronaVac), AstraZeneca yang diproduksi SK Bio, dan Sinopharm. Pada gelombang pertama vaksin yang digunakan adalah vaksin Sinovac, lalu selanjutnya vaksin AstraZeneca-SK Bio pada 15 Februari 2021, dan Sinopharm pada 7 Mei 2021.

Sosok Helena Lim, ‘Crazy Rich’ PIK Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Dari ketiga jenis vaksin tersebut, efek samping yang paling dirasakan adalah vaksin AstraZeneca. Vaksin AstraZeneca sendiri merupakan vaksin yang mengandung virus rekayasa genetika dari virus flu yang tidak berbahaya.

Vaksin ini adalah hasil dari Universitas Oxford dan AztraZeneca. Vaksin AstraZeneca dapat dikatakan efektif dalam menangani COVID-19, namun tak sedikit orang yang menolak vaksin ini dikarenakan banyaknya kabar dan isu bahwa vaksin ini memunculkan efek samping yang berbahaya, seperti pembekuan darah.

Sering Dialami Anak-Anak dan Mudah Menular, Apa yang Perlu Dilakukan Untuk Cegah Gondongan?

Faktanya, Kelompok Ahli Penasihat Strategis WHO tentang Imunisasi (SAGE) telah merekomendasikan untuk menggunakan vaksin AstraZeneca, dan vaksin ini telah lulus uji klinis melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta  Majelis Ulama Indonesia mengatakan vaksin ini halal digunakan, sehingga vaksin AstraZeneca sangat aman untuk digunakan.

World Health Organization (WHO) pada 19 April 2021 telah membuat pernyataan tentang keamanan vakin AstraZeneca. European Medicines Agency (EMA) merekomendasikan bahwa pemberian vaksin ini harus mengikui syarat yaitu minimal berusia 18 tahun ke atas.

Efektifitas dari vaksin AstraZeneca menurut WHO memiliki kemanjuran sebesar 63,09% terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang bergejala, dan untuk pemakaian interval dosis vaksis berentang 8 hingga 12 minggu untuk menghasilkan kemanjuran atau efektifitas yang lebih besar dari vaksin AstraZeneca. Namun tentunya setiap vaksin bekerja akan menimbulkan efek samping tertentu pada suatu kondisi tubuh manusia tertentu.

Efek samping dari vaksin AstraZeneca secara umum bersifat dari ringan, sedang, hingga berat. Namun efek samping dari vaksin tersebut akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Adapun efek samping dari vaksin AstraZeneca seperti demam, lelah, badan panas, badan bengkak, memar, nyeri, sakit kepala, mual, suhu badan naik, dan nyeri sendi.

Efek samping tersebut tidak semuanya dirasakan oleh yang sudah divaksin, dikarenakan kondisi tubuh dan fisik seseroang berbeda, sehingga kekebalan tubuh dan kesehatan tubuh individu menjadi pengaruh  terhadap vaksin tersebut. Dan efek samping lainnya yang jarang ditemukan dari vaksin AstraZeneca yaitu diare, penggumpalan darah, dan muntah. Apabila seseorang yang telah di vaksin mengalami gejala selain diatas, seperti pingsan, jantung berdebar, dan dada terasa sakit, maka segera melakukan pertolongan ke dokter untuk melakukan pemeriksaan dan penanganan.

Dapat disimpulkan bahwa vaksinisasi merupakan tindakan pencegahan dari terkenanya penyakit, dan vaksin AstraZeneca merupakan vaksin yang aman dan akurat, sehingga kita sebagai warga yang cerdas tidak perlu takut untuk mendapatkan vaksin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.