- vstory
VIVA – Rabeg adalah kuliner khas Banten yang mirip dengan semur namun menggunakan bahan baku kambing. Hampir semua bagian kambing, mulai dari jeroan, daging, hingga tulangnya bisa diolah menjadi masakan ini. Rabeg sebetulnya lebih banyak menggunakan jeroan kambing.
Segala jenis jeroan bisa dipakai untuk hidangan ini. Seperti misalnya hati, babat, usus, paru, dan jantung. Rabeg termasuk masakan berkuah, seperti halnya gulai dan tongseng. Hanya saja rabeg tidak menggunakan santan. Oleh karena itu, rabeg juga bisa menjadi alternatif bagi mereka yang tidak suka masakan bersantan atau ingin menikmati olahan kambing yang lebih ringan.
Bumbu yang digunakan untuk rabeg sebenarnya cukup sederhana dan mudah ditemukan. Cara mengolahnya pun tidak rumit. Bumbunya antara lain bawang merah, bawang putih, lada putih, cabai rawit, pala, lengkuas, jahe, serai, daun salam, dan kecap manis.
Bumbu-bumbu tersebut cukup dirajang, kemudian ditumis. Ada juga yang menambahkan kayu manis sehingga aroma rempah masakannya lebih kaya. Sebelum diolah, jeroan atau bagian kambing yang lain direbus terlebih dulu dalam rebusan air lengkuas. Lengkuas di sini berfungsi untuk menetralisir bau kambing. Selain lengkuas, bisa juga menggunakan daun salam dan serai.
Proses memasaknya sedikit tidak biasa, ada dua kali perebusan. Perebusan pertama untuk mengempukkan daging dan jeroan sekaligus menghilangkan bau serta menyingkirkan lemak yang terangkat ke permukaan kaldu. Pada proses perebusan kedua, daging dan jeroan kambing dicampur dengan bumbu rempah yang sudah ditumis sebelumnya dan juga kecap manis. Proses pemasakan bisa berlangsung sekitar dua jam agar semua bumbu meresap hingga ke dalam.
Kalian bisa mencoba kuliner rabeg di restoran legendaris yang berada di Banten. Tepatnya di Rabeg Khas Serang H. Naswi (Magersari). Harus banget kalian masukkan ke daftar makanan yang perlu dicoba ketika berada di Serang, karena hidangan ini sangat istimewa. Ternyata, rabeg adalah makanan kegemaran Sultan Maulana Hasanudin. Tunggu apalagi, segera coba ya!