- vstory
VIVA – Biasanya saat hari raya Lebaran, ada kaleng dari merek ternama yang sering dijadikan meme di media sosial. Kaleng ini menjadi meme karena orang-orang sering salah mengira isi kaleng tersebut adalah biskuit dan wafer sesuai gambar yang tertera padahal nyatanya sang pemilik rumah sudah mengganti isi kaleng tersebut dengan camilan bernama rengginang.
Meski bukan biskuit yang didapat, orang-orang tetap memakan rengginang tersebut karena teksturnya yang renyah dan rasanya yang enak. Tidak salah jika rengginang kerap hadir di toples atau kaleng hari raya karena memang banyak yang menggemari.
Nah, apakah kalian tahu betul rengginang itu camilan apa? Rengginang pada dasarnya adalah sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari nasi atau beras ketan yang dikeringkan dengan cara dijemur di bawah panas matahari lalu digoreng panas dalam minyak goreng dalam jumlah yang banyak.
Agak berbeda dari jenis kerupuk lain yang umumnya terbuat dari adonan bahan yang dihaluskan seperti tepung tapioka atau tumbukan biji melinjo, rengginang tidak dihancurkan sehingga bentuk butiran nasi atau ketannya masih tampak. Seringkali rengginang dibuat dari nasi sisa yang tak termakan. Lalu dijemur dan dikeringkan untuk kemudian digoreng.
Di Jawa Tengah juga dikenal penganan yang sama yang disebut intip goreng. Yakni kerak nasi sisa menanak yang melekat pada dandang yang kemudian dikeringkan dan digoreng. Perbedaan antara intip goreng dan rengginang hanyalah pada ukurannya.
Intip berukuran lebih besar daripada rengginang karena dicetak dari dasar dandang atau periuk penanak nasi. Biasanya intip diberi olesan gula merah untuk memberi rasa. Rengginang dapat digoreng tanpa diberi bumbu maupun rasa, asin atau manis karena rasa orisinil dari nasi kering sudah ada gurihnya. Tapi ada juga jenis rengginang yang diberi rasa dengan udang, terasi, atau kerang lorjuk (kerang bambu).
Penasaran gimana rasanya rengginang? Atau sudah pernah coba dan kepikiran untuk sediakan rengginang di rumah dan di kantor? Pokoknya hati-hati saja ya kalau makan rengginang. Hati-hati ketagihan!