- vstory
VIVA – Seperti yang kita ketahui, di awal tahun 2020 lalu kita dilanda Pandemi Covid-19. Banyak bidang usaha yang dilanda kerugian, terutama kerugian finansial. Ditambah lagi dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengakibatkan defisit yang cukup besar terhadap para pelaku bisnis.
Salah satu industri yang paling terdampak akibat Pandemi Covid-19 adalah industri kuliner. Penurunan kinerja sektor kuliner berdampak berantai pada sektor UMKM. Banyak faktor yang menghambat kinerja dari industri kuliner, diantaranya :
1. Distribusi
Faktor pertama yang menghambat laju ekonomi industri kuliner adalah Distribusi. Dikarenakan protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah ini harus memaksa para pengusaha kuliner memberi jaminan atas kehigienisan serta keamanan pangan bagi seluruh konsumennya.
2. Produksi
Faktor yang selanjutnya adalah Produksi, faktor ini mengharuskan setiap industri mengurangi tenaga kerja nya yang dikarenakan peraturan dari Pemerintah yang mewajibkan pengurangan 50?ri tenaga kerja mereka demi memperlambat laju penyebaran virus Covid-19.
3. Transaksi
Transaksi di masa pandemi harus sesuai dengan protokol kesehatan yang membuat terhambatnya proses transaksi. Hal ini mengakibatkan beberapa UMKM harus menyediakan pembayaran via e-commerce agar meminimalisir adanya kontak langsung saat bertransaksi.
4. Operasional
Kendala selanjutnya adalah operasional. Beberapa restoran harus menetapkan sistem “take away”, dimana pelanggan tidak dapat mengonsumsi hidangan ditempat atau “dine-in”. Hal ini menurunkan minat pembeli untuk mendatangi restoran tersebut yang dimana selaras dengan penurunan pendapatan dari restoran.
Dari beberapa faktor di atas, kita dapat mengetahui bahwa dimasa Pandemi Covid-19 banyak hal yang tidak boleh kita abaikan terutama dalam mengonsumsi sesuatu. Pastikan barang yang Anda terima atau anda kirimkan sudah steril dari virus dan bakteri, setelah itu pastikan anda sudah mencuci tangan, menjaga jarak, dan tetap patuhi protokol kesehatan yang ditetapkan Pemerintah.
