Mempertahankan Brand Awareness Usaha Kuliner di Indonesia

Gambar Salah Satu Makanan Khas Indonesia by Google
Sumber :
  • vstory

VIVAMerek (brand) adalah salah satu ciri khas yang dimiliki perusahaan agar target pasar perusahaan tersebut tercapai.

Merek Sepeda Motor Bekas Paling Banyak Diburu Konsumen 2024

Menurut American Marketing Association (AMA), merek adalah "nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi keduanya, dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa satu penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakan mereka dari pesaing”.

Setiap perusahaan memiliki merek yang membedakan perusahaannya dari perusahaan pesaing.

UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi Pemudik di Pekalongan

Merek (brand) memiliki arti yang istimewa untuk pelanggan (consumer). Karena pengalaman masa lalu dengan produk dan program pemasarannya selama bertahun-tahun, konsumen menemukan merek mana yang memenuhi kebutuhan mereka dan mana yang tidak.

Jadi, merek menyediakan perangkat singkatan atau sarana penyederhanaan untuk keputusan produk mereka. Sedangkan, arti merek bagi perusahaan yaitu, menawarkan perlindungan hukum untuk keunikan fitur atau aspek produk.

Mobil Baru Laku Keras Jelang Lebaran, Ini 10 Merek Paling Diminati

Sebuah merek dapat mempertahankan hak kekayaan intelektual, memberikan legal hak milik pemilik merek. Nama merek dapat dilindungi melalui merek dagang terdaftar; proses produksi manusia dapat dilindungi melalui hak paten; dan kemasan dapat dilindungi hak cipta dan desain.

Pandemi yang berasal dari SARS-CoV-2 atau yang biasa kita sebut corona virus sudah melanda lebih dari satu tahun pada seluruh negara dari berbagai belahan di dunia.

Banyak pengusaha yang terkena dampak yang mengharuskan untuk memberhentikan paksa beberapa karyawannya, menutup beberapa cabang dari perusahaannya, hingga mengalami kebangkrutan. Salah satu bidang usaha yang terkena dampak dari pandemik adalah pada bidang makanan atau kuliner di Indonesia.

Kuliner adalah salah satu destinasi yang ingin di datangi oleh masyarakat saat sedang berwisata. Kuliner dapat diartikan sebagai ciri khas makanan yang terdapat dalam suatu tempat (kota, negara, dll).

Tempat kuliner di Indonesia mengalami krisis saat pandemik berlangsung karena adanya karantina yang diberlakukan oleh pemerintah membuat masyarakat tidak boleh keluar rumah kecuali ada hal penting atau mendesak.

Beberapa tempat kuliner sudah membangun brand awareness atau kesadaran merek kepada masyarakat sebelum virus corona menyerang. Kesadaran merek (brand awareness) adalah salah satu upaya perusahaan agar merek mereka dapat diingat oleh pelanggan mereka atau bahkan oleh masyarakat.

Pelangaan atau masyarakat akan mengingat ciri khas dari perusahaan tersebut jika melihat logo, nama, atau symbol perusahaan tersebut dan itu tersimpan dalam ingatan (memory) pelangaan atau masyarakat.

Situasi pandemik yang sampai saat ini masih berlangsung membuat tempat-tempat kuliner di seluruh kota di Indonesia berusaha untuk mempertahankan kesadaran merek pada masyarakat yang sudah susah payah dibangun sebelum corona virus menyerang.

Tempat kuliner yang terdapat di berbagai kota bahkan berbagai negara tanpa terkecuali mengalami kesulitan tersebut. Usaha kuliner khususnya di Indonesia pada awal tahun 2021 mengalami beberapa kemudahan dalam mempertahankan usahanya.

Pada awal tahun 2021 berbagai tempat wisata bahkan berbagai usaha di bidang transportasi baik di udara, laut, maupun darat sudah mulai beroperasi dengan syarat dan ketentuan sesuai protokol kesehatan yang berlaku dan memberikan dampak positif terhadap usaha kuliner di berbagai kota di Indonesia.

Beberapa tempat kuliner membuat kerja sama dengan influencer atau food vlogger dengan cara yaitu, mengundang influencer atau food vlogger tersebut ke tempat kuliner yang telah bekerja sama dan membuat video yang berisi ulasan mereka terhadap makanan dan situasi atau keadaan di dalam tempat kuliner tersebut.

Selain itu, tempat kuliner yang sebelumnya tidak bekerja sama dengan perusahaan yang memberikan layanan pesan antar makanan atau tidak memiliki store offline pada berbagai e-commerce perlahan membuat store offline dan bekerja sama dengan perusahaan yang memberikan layanan pesan antar makanan dikarenakan beberapa masyarakat masih memilih untuk tidak keluar rumah dan menggunakan layanan pesan antar untuk makanan atau memesan lewat e-commerce.

Strategi tersebut dibuat untuk mempertahankan kesadaran merek (brand awareness) yang sudah ada dalam ingatan masyarakat atau pelanggan tidak hilang dan tetap memilih untuk memesan atau pergi ke tempat kuliner tersebut. Karena beberapa masyarakat sudah berani untuk keluar rumah dan beberapa masyarakat masih memilih untuk tidak keluar rumah.

Dengan itu, usaha kuliner bisa tetap berjalan dan kesadaran merek dalam usaha tersebut tidak hilang. (Salsabila Adhisty A.R., Mahasiswa Program Studi Manajemen Internasional, FEB, Universitas Jenderal Soedirman)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.