Kawan Lama dan Gitar Sejarah

Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Bram Takana berasal dari keluarga petani yang sederhana. Keras kepala, pemegang prinsip dan mudah bergaul. Sisanya ia serahkan kepada Allah SWT.

Deteksi Detektif Komar

Sempat mengenyam pendidikan di bangku perguruan tinggi, tapi ia hanya mampu mendapatkan gelar, HS (Hampir Sarjana).

Bicara hobi, Bram banyak menyukai tentang berbagai hal, kalau olahraga hampir semuanya ia gemari. Nah, kalau urusan musik dan seni dia memang suka bernyanyi.

Begitulah Kecenderungan Manusia

Suatu hari tanpa sengaja ia menemukan sebuah gitar yang mulai usang, berdebu, dan kotor.

Gitar yang penuh kenangan dan nilai perjuangan tentang kehidupan di masa lalu.

Police Goes To School dan Manfaat bagi Generasi Milenial

Banyak kawan lamanya yang tergolong sukses datang menginginkan gitar itu. Namun, Bram tetap bersikukuh untuk mempertahankannya dan selalu bilang "TIDAK".

Berikut perbincangan Bram bersama kawan lamanya.

Kawan Lama: Gitar unik, bolehkah saya beli?

Bram: Saya tidak menjualnya

Kawan Lama: Boleh saya tukar dengan gitar yang lebih mahal Bram?

Bram: Tidak

Kawan Lama: Atau boleh gitarnya saya tukar dengan sepeda motor baru?

Bram: Tidak

Kawan Lamanya mulai kesal dengan sikap Bram yang selalu bilang tidak. Nilai tawaran lalu dinaikkan.

Kawan Lama: Bagaimana kalau saya tukar dengan satu unit mobil baru?

Bram: Tidak

Kawan Lama: Sekali lagi, saya tukar dengan mobil, plus rumah mewah berikut lengkap dengan isi-isinya.

Bram: Tidak

Karena sudah kehilangan akal dan cara, akhirnya Kawan Lamanya memanggil, si Rimba dan si Rimbun. Sepasang bocah balita ini adalah putra-putri kesayangan Bram.

" Naaak..tolong ambilkan gitar dari tangan papa kalian. Sebutkan saja apa yang kalian inginkan, akan saya kabulkan. Sebab jawabannya selalu tidak, tidak dan tidak.

Rimba:" Papa" kalau kuambil gitar itu, papa tidak marahkan?

Bram:" Tidak Naak" jawabnya sambil mengerutkan kening.

Gitar diambil dan kemudian diserahkan kepada adiknya si Rimbun.

Rimbun:" Papaku, kalau gitalnya aku tukar sama cucu  (susu) kotak, papa gak malahkaaan pa.a.a.a..?

Bram:" Tidaaaaaakk cayanng" jawabnya sambil memalingkan wajah ke arah tembok.

Akhirnya Kawan Lamanya tersenyum sambil merogoh uang 15 ribu untuk beli susu kotak dan pulang membawa gitar..!!

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.