Begini Cara Menanam Serai Wangi agar Tumbuh Lebat

pertanian
Sumber :
  • vstory

VIVA.co.id – Serai wangi atau Cymbopogon nardus. L adalah salah satu jenis tanaman minyak atsiri yang tergolong sudah berkembang. Dari hasil penyulingan daunnya diperoleh minyak serai wangi yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan nama Citronella Oil.

Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ternak

Menanam serai wangi mudah dan banyak untung.

Serai wangi adalah salah satu komoditi atsiri yang sangat prospektif seperti layaknya nilam. Permintaan minyak serai wangi cukup tinggi dan harganya stabil serta cenderung meningkat. Uniknya, pembudidayaannya tidak terlalu rumit serta tanaman ini dapat hidup di lahan-lahan marginal bahkan lahan bekas tambang.

Hidroponik, Solusi Lahan Sempit di Perkotaan

Tentang Serai Wangi

Tanaman ini banyak dibudidayakan di Indonesia, juga di India bagian selatan, Srilangka, dan Malaysia. Cymbopogon citratus adalah tanaman menahun dengan tinggi antara 50 sampai 100 centimeter. Memiliki daun tunggal berjumbai yang dapat mencapai panjang daun hingga 1 meter dan lebar antara 1,5 – 2 centimeter. 

Bahaya Masker Medis: Ancaman Baru Climate Crisis

Tulang daun sejajar dengan tekstur permukaan daun bagian bawah yang agak kasar. Batang tidak berkayu dan berwarna putih keunguan. Memiliki perakaran serabut. Tanaman ini tumbuh berumpun. Serai termasuk jenis tanaman perenial yang tumbuh dengan cepat. Tinggi tanaman dewasa dapat mencapai sekitar 1 meter. 

Budidaya Serai Wangi

Tanaman serai wangi adalah salah satu tanaman penghasil atsiri yang cukup penting di Indonesia. Teknik budidaya adalah salah satu faktor penentu bagi keberhasilan usaha tani di samping faktor lingkungan juga ikut menentukan kelanjutan usaha budidayanya.

Syarat Tumbuh

Pertumbuhan tanaman serai wangi dipengaruhi oleh kesuburan tanah, iklim dan tinggi tempat di atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh di berbagai tipe tanah, baik di dataran rendah maupun daratan tinggi sampai dengan ketinggian 1.200 mdpl, dengan ketinggian tempat optimum 250 mdpl. 

Untuk pertumbuhan daun yang baik, diperlukan iklim yang lembab. Sehingga pada musim kemarau pertumbuhannya menjadi agak lambat. Tanaman pelindung berpengaruh kurang baik terhadap produksi daun dan kadar minyaknya. 

Persiapan Lahan

Bila lokasi lahannya berupa semak belukar, cukup dibabat, dibakar dan langsung dibajak. Setelah pembukaan lahan dilakukan pengajiran lubang tanam. Jarak tanam ditanah yang subur 100 x 100 cm, sedangkan di tanah yang kurang subur 75 x 75 cm. 

Ukuran lubang tanaman adalah 30 x 30 x 30 cm. Penanaman serai wangi dapat juga dilakukan dengan sistem parit. Ukuran lebar dan dalam parit sama seperti sistem lubang. Pada lahan yang topografinya lereng.

Sebaiknya barisan lubang atau parit tanam searah kontur. Penanaman serai wangi pada kemiringan lahan 25 – 30 derajat dengan curah hujan 3.500 mm/th. Sebaiknya menggunakan terasering dan pertanaman secara pagar.

Penanaman

Seminggu setelah penyemprotan herbisida, penanaman sudah dapat dilakukan. Penanaman sebaiknya dilakukan di awal atau di akhir musim hujan untuk menghindari penyiraman. Bibit yang ditanam pada musim hujan akan tumbuh dengan cepat.

Bibit serai wangi ditanam 1 atau 2 batang per lubang tanam. Bila ukuran batang bibit yang akan ditanam cukup besar, cukup ditanam 1 batang per lubang, tetapi bila kecil-kecil ditanam 2 batang per lubang. Penanaman dilakukan sampai sedikit di atas pangkal batang, lalu tanah di sekitar bibit dipadatkan.

Penyiangan dan Penyulaman

Penyiangan pertama dilakukan 1 bulan setelah tanam selanjutnya tiga bulan sekali atau 4 kali dalam setahun tergantung pertumbuhan gulma. Sedangkan penyulaman dilakukan bila ada bibit yang belum tumbuh atau mati dalam kurun waktu satu bulan Setelah tanam.

Penyulaman ini sangat penting untuk mempertahankan jumlah populasi dan produksi. Bibit yang digunakan untuk penyulaman dapat berasal dari anakan yang sudah ditanam dan hidup di sampingnya atau dari rumpun induk yang sejenis.

Pemupukan

Untuk menjaga kesuburan tanah dan kestabilan produksi, tanaman serai wangi perlu dipupuk. Pupuk berpengaruh pada produksi daun dan banyaknya minyak atsiri yang dihasilkan per hektar (Rusli et al.,1990). Umur satu bulan setelah tanam, beri pupuk urea sebanyak 25 gram atau satu sendok makan per rumpun. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.