Seni Kriya di Era Digitalisasi, Penuh Tantangan

Salah satu karya seni yang dibuat oleh seniman di Nursih Basuki Art Studio
Sumber :
  • vstory

VIVA.co.id – Menurut Wikipedia Indonesia, kriya atau hastakarya kerajinan tangan adalah kegiatan seni yang menitik beratkan kepada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis.

Cantik! 10 Halte TransJakarta Disulap Bak Galeri Seni, Cocok Jadi Spot Instagramable

Kriya bisa ‘meminjam’ banyak pengetahuan dalam seni rupa murni seperti cara mematung atau mengukir untuk menghasilkan produk. Namun tetap dengan tidak terlalu berkonsentrasi kepada kepuasan emosi seperti lazim terjadi misalnya pada karya lukis dan patung. Kriya juga lebih sering mengikuti tradisi daripada penemuan yang sering ditemukan secara individu oleh seorang perupa. Kriya bisa berbentuk karya dari tanah, batu, kain, logam ataupun kayu.

Seni kriya dan seni dalam koridor kerajinan merupakan dua wilayah yang memiliki perbedaan tipis. Hal yang membedakan antara kerajinan dengan seni kriya adalah pada komponen pendukung produksi tersebut. Seni kriya relatif tidak diproduksi secara massal. Oleh karena itu, jika dipandang sebagai seni idealis, bisa saja, karena tidak ada duanya.

Unik, Ini Perjalanan Ballooney dan Tim Pecahkan Rekor Balon Terbesar di Singapura

Tentu, dalam kesepakatan secara moral menunjukkan bahwa sebuah karya seni dikatakan limited edition umumnya tidak boleh lebih dari 10 karya. Jika perhitungan selanjutnya justru terlahir membuat puluhan bahkan ratusan karya pengulangan, maka produk tersebut telah menjadi produk massal atau kerajinan. Akibatnya produk massal sangat murah.

Perhitungannya bisa berdasarkan biaya-biaya yang bisa dilihat saja. Dengan demikian, akhirnya menjadi kerajinan yang diperuntukkan sebagai komoditi bisnis yang berdasarkan perhitungan elementer seputar modal dan keuntungan saja tanpa dibebani aspek ide seniman atau kreatornya.

Dana Indonesiana Bantu Seniman Akses Pendanaan di Luar Perbankan

Tantangan mendasar bagi Nursih Basuki Art Studio di era digitalisasi adalah keterkaitan kaca mata orang awam terhadap suatu karya seni. Benar adanya jika yang masih memandang soal harga, tanpa melihat aspek lain seniman. Selanjutnya adalah berkaitan dengan ketertarikan pada seni kriya. Karya seni kriya tak sepopuler seni rupa, seni lukis, seni musik, dan lain-lain, tapi itu menjadi tantangan Nursih Basuki Art Studio juga bagaimana terus mengenalkan seni kriya logam kepada masyarakat luas, khususnya anak-anak muda.

East Side Gallery, sisa tembok Berlin yang kini jadi galeri seni (Foto ilustrasi).

Peranan Penting Peran Galeri Seni di Lingkungan Tempat Tinggal Masyarakat Jakarta

Galeri seni juga memiliki dampak signifikan bagi sektor ekonomi hingga pariwisata tanah air, menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.