Bolehkah Investasi dari Uang Utang?

source : pexels
Sumber :
  • vstory

VIVA – Investasi dan juga utang adalah hal yang wajib dilakukan/ditunaikan bagi kita. Investasi menjadi wajib ketika kita memiliki tujuan keuangan dengan masa waktu yang masih lama.

Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ternak

Tujuan keuangan itu sendiri berbeda-beda bagi setiap orang. Mulai dari membeli rumah, persiapan nikah, dana pensiun dan juga membeli kendaraan pribadi. Karena jika hanya mengandalkan dari penghasilan saja belum tentu mecapai tujuan keuangan tersebut.

Penghasilan yang Anda dapat bisa jadi behenti sampai usia pensiun setelah itu Anda tidak lagi memiliki penghasilan tetap. Untuk itulah kita perlu berinvestasi.

Hidroponik, Solusi Lahan Sempit di Perkotaan

Sedangkan membayar utang hingga lunas juga merupakan kewajiban bagi setiap orang. Biasanya jika berutang maka akan dikenakan beban bunga. Beban bunga akan menumpuk jika tidak dibayar.

Sehingga bunga yang besar ditambah lagi dengan pokok utang yang tidak segera dibayar akan membuat Anda terlilit utang akhirnya bisa bangkrut.

Bahaya Masker Medis: Ancaman Baru Climate Crisis

Hal itu yang membuat setiap orang menghindari berutang. Namun bolehkan kita berinvestasi dengan meminjam uang?

Meminjam uang terkadang dilakukan oleh beberapa orang ketika uang penghailannya tidak cukup untuk 1 bulan. Seringkali gaya hidup yang suka berbelanja membuat orang lupa untuk mengatur uangnya.

Bahkan bukan lagi meminjam ke teman melainkan menggunakan fasilitas kartu kredit. Sebenarnya utang bisa menguntungkan jika menggunakan untuk hal yang produktif. Contohnya meminjam uang untuk membuka usaha atau menambah asset produktif. Jika anda meminjam uang untuk modal usaha, maka cicilan utang Anda bisa tertutupi dengan omset.

Lalu bagaimana dengan berutang untuk investasi?

Investasi ini banyak jenisnya mulai dari investasi real misalnya pada bisnis, barang antik, tanah, dan logam mulia. Sedangkan investasi finansial contohnya investasi di pasar modal seperti obligasi, saham dan reksadana, kemudian investasi di pasar uang misalnya deposito, Surat Berharga Negara dll.

Semua investasi tidak ada yang pasti keuntungannya dan juga memiliki risiko yang berbeda-beda. Jika berinvestasi di sektor riil seperti di bisnis, belum tentu setiap bulan kita akan menerima keuntungan.

Karena ada risiko kerugian juga, ketika rugi maka beban utang setiap bulan juga harus dibayar sehingga ‘nombok’ lebih besar.

Kemudian jika kita berinvestasi di emas, yang memiliki potensi kenaikan setiap tahun. Tapi kenaikan emas tidak sebanding dengan beban bunga pinjamannya.

Lalu jika kita berinvestasi di pasar modal maka kita berinvestasi pada ketidakpastian. Mengapa demikian karena di pasar modal tidak ada yang bisa memprediksi dengan akurat.

Terkadang analis memprediksi saham akan naik, bisa jadi sahamnya tiba-tiba turun tidak karuan. Tidak ada yang tidak mungkin bukan?

Bagi investor yang masih pemula tidak dianjurkan untuk meminjam uang untuk berinvestasi di pasar modal. Karena risiko yang dihadapi orang yang berutang ini adalah risiko membayar bunga dan juga risiko kerugian investasi secara bersamaan.

Bahkan orang yang berhasil di investasi saham seperti Warrant Buffet pun tidak menyarankan meminjam unag demi membeli saham. Karena seperti yang sudah disebutkan di atas bisa jadi harga saham yang dibeli merosot dengan tajam bahkan dalam hitungan detik saja.

Dengan begitu modal yang anda pinjam bisa berkurang, namun beban utang Anda tetap. Bisa depresi berat ya kalo sudah seperti ini.

Kesimpulan

Jangan sampai Anda tergiur dengan keuntungan investasi jika menggunakan modal besar, namun Anda bisa terlilit utang. Lebih baik anda berinvestasi denan modal kecil, namun dilakukan secara rutin.

Karena jika dilakukan dengan rujin dalam jangka waktu yang panjang maka hasilnya bisa maksimal. Namun, jika Anda sudah terlanjur memiliki utang maka jangan sampai lari dari tanggung jawab. Lunasi utang Anda dengan uang penghasilan Anda.

Namun, utang jangan menjadi alasan untuk tidak berinvestasi. Karena masih ada peluang Anda berinvestasi hanya bermodalkan Rp100.000 seperti reksadana online . Sehingga utang Anda lunas tapi asset investasi Anda bertambah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.