Tips Mengelola Keuangan Pribadi Anti Tertekan

source : pexels
Sumber :
  • vstory

VIVA – Hal yang menjadi salah satu permasalahan tidak cukupnya uang selama sebulan adalah pengelolaanya. Banyak yang merasakan pemasukannya itu kurang setiap bulannya dan bahkan defisit. Defisitnya keuangan bisa membuat kita berujung pada utang.

3 Langkah Memulai Mengelola Keuangan untuk Anak Sekolah

Kesuksesan setiap orang bukan diukur dari banyaknya yang didapat setiap bulan melainkan seberapa benar dan efektifkah dalam mengelola keuangannya. Jika kamu saat ini hanya memiliki gaji yang pas-pasan, ya jangan berkecil hati. Karena masih banyak orang yang berpenghasilan besar yang mengeluh uangnya tidak cukup.

Jadi yang menjadi pokok permasalahan bukan dari besar kecilnya penghasilan melainkan gaya hidup seseorang. Karena secara tidak langsung besar kecilnya penghasilan akan memengaruhi gaya hidup seseorang. Semakin tinggi penghasilan maka gaya hidupnya kemungkinan menjadi lebih hedon. Nah, berikut ini adalah cara mengatur penghasilan biar uang gak kabur-kaburan.

Sekjen Kemendagri Dorong Tata Kelola Keuangan di Lingkup Kemendagri Kian Akuntabel

1. 50 persen dari gaji untuk biaya kebutuhan hidup.

Uang sebesar apapun gak akan cukup hanya untuk gaya hidup, tapi sekecil apapun uangnya kalau untuk hidup pasti akan cukup. Itulah beberapa kata mutiara yang bisa kita renungkan. Kebutuhan hidup setiap orang pasti berbeda-beda. Secara umum kebutuhan hidup ini terdiri dari biaya makan, biaya listrik dan air, sewa tempat tinggal, dan juga biaya kesehatan.

3 Tips Jitu Kelola dan Hasilkan Uang untuk Wanita

Minimal kamu harus bisa membagi penghasilanmu 50 persen untuk biaya hidup. Jadi, jika penghasilanmu selama sebulan sebesar Rp5 juta, maka minimal kamu gunakan Rp2,5 juta untuk biaya hidup. Jika uang yang kamu gunakan untuk biaya hidup masih sisa, maka bisa ditabung. Dan jika uangnya kamu sisihkan masih juga kurang, maka solusinya kamu harus menurunkan biaya hidupmu.

Bisa jadi biaya makan yang kamu gunakan untuk membeli makanan di mal besar sehingga harganya mahal dan biaya yang dikeluarkan lebih besar. Maka bisa kamu ganti dengan makanan di rumah makan yang lebih terjangkau.

2. 25 persen dari gaji untuk persiapan masa depan.

Salah satu sifat yang membedakan orang sukses dibanding yang lain adalah cara berpikir yang visioner terhadap hidupnya. Mereka akan menjadikan hari ini untuk bisa mencapai impian 1, 5, sampai 10 tahun ke depan. Masa depan yang harus dipersiapkan di antaranya asuransi, investasi, dana pensiun, tabungan pendidikan anak, dan lain sebagainya.

Ketika kita mempersiapkan tujuan keuangan masa depan, secara tidak langsung kita harus menahan pengeluaran di masa kini. Berat memang harus berkurang uang yang dikeluarkan, namun hasilnya akan didapat di kemudian hari. Karena bisa menolong kita ketika ada hal yang membahayakan jiwa, kehilangan pekerjaan dan lainnya.

Beberapa cara untuk bisa mempersiapkan masa depan adalah dengan menginvestasikan uang kita ke beberapa instrumen keuangan. Misalkan emas, deposito, investasi saham, dan reksadana. Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan terjadi maka bisa mengasuransikan jiwa Anda dan mempersiapkan anak dengan tabungan pendidikan.

3. 15 persen dari gaji untuk cicilan bulanan.

Kesiapan dana yang besar dalam membeli sesuatu terkadang menjadi kendala. Maka ada beberapa orang yang memanfaatkan fasilitas kredit untuk membeli barang yang mahal. Karena akan sangat terbantu dibandingkan harus membayar tunai.

Selama barang yang dibeli adalah barang produktif maka masih wajar-wajar saja. Misalkan kredit motor untuk transportasi online. Serta usahakan kredit yang dibayarkan tidak melebihi 15 persen dari gaji Anda. Namun pikirkan lagi jika akan menggunakan fasilitas kredit hanya untuk hal-hal yang konsumtif, seperti membeli barang elektronik, jalan-jalan, dan lain-lain. Maka lebih baik tidak berutang.

4. Sisihkan 10 persen untuk dana sosial.

Manusia terkenal sebagai makhluk sosial, karena manusia adalah makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain. Maka dari itu, manusia harus bisa berbagi dengan yang lainnya. Berbagi tidak perlu dalam bentuk materi namun juga bisa memberi dalam bentuk pakaian dan makanan.

Seberapa besar gajimu upayakan untuk berbuat baik kepada orang lain karena setiap penghasilan kita ada hak dari orang lain. Kamu bisa memanfaatkan lembaga pemungutan zakat, infak dan sedekah, sehingga hidup kamu bisa lebih bermakna dengan berbagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.