Sekecil Apapun Kebaikan Tetaplah Kebaikan

Ketika turun ke lokasi banjir-dokpri
Sumber :
  • vstory

VIVA – Ketika menulis artikel ini, langit di Tangsel sedang gelap. Rintik hujan sempat turun sebentar, kemudian langit kembali dengan suasana semula.  Weekend kemarin, beberapa teman masih berkutat dengan sisa-sisa banjir. 

Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ternak

Sementara Januari sudah separuh berjalan, artinya banyak harapan dan asa harus mulai dikejar dan diperjuangkan.

Kalian yang selamat dari banjir, musti banyak-banyak bersyukur. Sehingga tidak perlu berjibaku, dengan bersih-bersih rumah terkena lumpur dan perabot terendam air.

Hidroponik, Solusi Lahan Sempit di Perkotaan

Hal ini berarti, kalian punya kesempatan lebih banyak. Untuk membantu saudara kita, yang tinggal di daerah terdampak bencana musiman ini.

Kantong donasi, masih dibuka di banyak tempat. Bisa didapatkan di eflyar, atau di dekat lokasi yang dengan mudah didapati. Bentuk donasi bisa berupa uang, makanan atau barang sesuai kebutuhan.

Bahaya Masker Medis: Ancaman Baru Climate Crisis

Donasi sebaiknya dikoordinasikan dengan panitia, supaya sumbangan tepat guna dan tepat sasaran. Atau kalau bisa disalurkan sendiri, jauh lebih bagus sehingga tahu distribusinya.

Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan turun ke lokasi becana. Bersama teman blogger, ketika air baru meski beberapa tempat masih menggenang.

Kebutuhan makanan siap saji, pakaian layak pakai, selimut, pembalut,  dan sejenisnya, masih sangat dibutuhkan. Hari itu, kami menyalurkan bantuan sesuai kebutuhan.

Nyaris dua pekan banjir terjadi, prioritas kebutuhan sudah mulai bergeser. Adalah peralatan dan perlengkapan kebersihan, menjadi begitu penting dan urgent. Buku tulis, buku pelajaran, seragam mulai dibutuhkan, karena mulai masuk sekolah.

Beberapa komunitas saya lihat, masih giat dengan aksis sosialnya. Sampai hari ini, bergerak menyalurkan bantuan langsung ke korban banjir.

Kebanyakan adalah cairan pembersih lantai, detergend, alat pel, sikat lantai dan bak kamar mandi, sabun mandi dan barang sejenisnya.

-----

Ciledug , awal Januari 2020— Mobil yang kami kendarai, berjalan pelan ketika memasuki sebuah perumahan daerah Tajur Ciledug. Baru saja masuk gerbang perumahan, kami disambut pemandangan memprihatinkan.

Di depan setiap rumah warga, terongok aneka perabotan dalam kondisi basah kuyub.  Nyaris setiap orang dewasa, sibuk memilih dan memilah, barang yang bisa dibersihkan.

“Pagi-pagi di tahun baru, pas bangun tidur  air sudah setinggi 2 meter,” kisah seorang teman, yang rumahnya terendam.

Praktis semua barang tidak terselamatkan, teman ini hanya sempat membawa dompet, laptop dan handphone untuk lari ke pengungsian.

Semua barang elektronik terendam air, sebagian besar (diperkirakan) tidak berfungsi dan siap menjadi barang rongsokan. Sementara perabot dan barang berat, seperti sofa, ranjang dan kasurnya, tidak mungkin bisa diselamatkan.

Saya menemui wajah-wajah memendam duka, tetapi tetap berusaha tersenyum. Dan mereka sangat membutuhkan uluran tangan, untuk bisa bangkit dan kembali meneruskan kehidupan.

Hari itu, tidak banyak yang bisa kami sampaikan. Sumbangan hasil donasi teman-teman blogger, dan kemudian diwujudkan dalam bentuk makanan, obat-obatan dan perlengkapan kebersihan.

Secercah harapan itu bermunculan, di garis wajah penerima terbersit semangat. Sembari meyakini, di balik setiap musibah akan ada hikmah.

---KOndisi di lokasi banjir-dokpri

Kondisi di lokasi banjir (Foto-dokpri)

Tidak harus menunggu berpunya, untuk membantu dan memberi kepada sesama. Kita semua sangat bisa, memulainya dari yang kecil dan sedikit. Menyisihkan dari yang kita miliki, bisa berupa uang, pakaian layak pakai, atau barang-barang yang dibutuhkan.

Gerakan saling membantu semacam ini, kalau tidak dimulai dari yang kecil dan dari diri sendiri akan sulit.  Dan perlahan tapi pasti, akan menjadi kebiasaan yang otomatis.

Sekecil apapun kebaikan tetaplah kebaikan, jangan pernah merasa tidak mampu berbuat baik. Kehidupan dengan segala algoritmanya, niscaya memiliki perhitungan bagi pelaku kebaikan.

Ya, sekecil apapun kebaikan tetaplah kebaikan. Semoga bermanfaat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.