Menulislah Lebih dari Sekadar Menulis

dokumentasi pribadi
Sumber :
  • vstory

VIVA – ?"Kalau hidup sekadar hidup babi di hutan juga hidup, kalau kerja sekadar kerja kera juga bekerja." Buya Hamka.

Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ternak

Kalimat sakti Buya Hamka ini, benar-benar menjadi salah satu quote favorit  saya. Berhasil menjadi pemantik semangat, untuk belajar dan terus menulis agar menjadi lebih baik. 

Saya meyakini, bahwa setiap kita diciptakan autentic. Orang seperti saya, Anda dan kita semua, masing-masing hanya ada satu-satunya di dunia ini.

Hidroponik, Solusi Lahan Sempit di Perkotaan

Maka sudah sewajarnya, kalau setiap kita sejatinya bisa tampil unik dan berbeda. Tidak ada yang bisa seratus persen menyamai kita, jadi jangan kawatir diduplikasi.

Manusia makhluk mulia, dibekali akal pikiran untuk mengelola alam semesta. Bahkan derajat kita ditinggikan, melebihi malaikat yang terbuat dari cahaya.

Bahaya Masker Medis: Ancaman Baru Climate Crisis

Manusia sangat mungkin melakukan lebih dari sekadar bekerja, mengerahkan segenap daya sehingga menghasilkan karya yang out standing.

------

Yang pernah nonton film Last Samurai, pasti ingat kepiawaian Nathan (diperankan Tom Cruise) memainkan pedang samurai.

Sabetannya sungguh bertenaga, memiliki tingkat ketepatan yang tinggi untuk mengenai sasaran, dengan perhitungan waktu yang tepat dan jitu.

Bagi saya, Nathan adalah seorang samurai sejati. Dia tidak sudah lebih dari sekadar tataran menguasai pengetahuan tentang pedang. Tetapi Nathan telah menggenggam ilmu pedang, sehingga benda tajam itu seolah tunduk padanya.

Merujuk dari kata Ilmu Pengetahuan, maka orang baru sampai di pengetahuan satu bidang. Apabila dilengkapi dengan ketekunan, niscaya akan terbuka pintu menuju ilmu.

Tukang masak biasa, paham akan bumbu dapur dan hafal aneka peralatan masak, serta paham cara mengolah bahan-bahan menjadi sajian. Ya, tukang masak ini telah memegang pengetahuan tentang memasak.

Tetapi bagi tukang masak profesional (bahasa kerennya cheff), dia setingkat telah menggenggam yang namanya ilmu memasak.

Intuisinya seketika akan bekerja, di imajinasinya sanggup memadu padankan rasa dan aroma, terbayang citarasa seperti apa akan dihasilkan.

Bekerja yang menyertakan ilmu di dalam melakukanya, akan membuat pekerjaan itu menjadi lebih dari sekadar pekerjaan.

Akan melekatkan passion pada pekerjaan itu, dan outputnya di orang ini menjadi profesional di bidangnya.

Demikian saya mengartikan, quote “hidup lebih dari sekadar hidup” dari Buya Hamka. Dan sekaligus membuat, “bekerja lebih dari sekadar bekerja”.

Menulislah Lebih dari Sekadar Menulis

Lihat dan resapi, betapa setiap hari alam menyapa kita dengan aneka rupa. Pagi hadir dengan ke-khasan, yang tak akan terlukiskan indahnya. Udara sejuk menyegarkan paru-paru, menawarkan kesehatan bagi penghirupnya.

Beranjak siang, sinar matahari semula hangat berangsur terik. Menuntun setiap insan, berpacu dengan urusan demi urusan untuk keberlangsungan hidup.

Senja tiba dengan lembayung jingga sempurna, menjadi gerbang langit berangsur kelam, saatnya sebagian besar makhluk melepas penat.

Semua urusan demi urusan itulah, sejatinya mengantarkan kita pada pembelajaran pada kebesaran Sang Pencipta. Kita bisa belajar melalui isyarat alam, dan atau melalui interaksi dengan sesama manusia.

Apabila kita telah mengenggam ilmu kehidupan, bukan tidak mungkin setiap peristiwa keseharian akan menjadi kisah menakjubkan.

Menulis lebih dari sekadar menulis, adalah ketika setiap kita bisa mengambil saripati setiap kejadian. kemudian disampaikan (dengan hati) melalui tulisan, sehingga sampai ke hati pembacanya.

Coba mari kita tengok, berapa banyak tulisan diciptakan setiap detik. Tetapi hanya menjadi muasal perpecahan, menjadi sumber kebencian menjadi musabab malapetaka. 

Karena tulisan itu sekadar tulisan, tidak disampaikan dari hati. Sehingga penerimanya, salah tangkap dan berujung dengan caci maki.

Sedangkan menulis lebih dari sekadar menulis, adalah tulisan yang menghantarkan kebermanfaatan. Tulisan yang menghadirkan kedamaian, sehingga potensi permusuhan bisa diminimalkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.