Fenomena COVID-19, Menggerakkan Massa Beri Dukungan kepada Paramedis

Gerakan dukungan memberi materi dn spirit kepada paramedis
Sumber :
  • vstory

VIVA - Sejak diumumkannya kasus pertama PDP (pasien dalam pengawasan) yang terpapar oleh virus covid19 di Indonesia, trend ODP (orang dalam pemantauan) cenderung meningkat, bahkan termasuk dalam kategori peningkatan tajam.

Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ternak

Hal ini menjadikan para pejuang di garda depan seperti paramedis mulai kewalahan. Utamanya rentan akan kebutuhan APD (alat pelindung diri), Face Shield, Masker dan banyak lagi tingkat kebutuhan yang tiba-tiba sangat urgent dan langka di pasaran.

Hal tersebut memacu berbagai kalangan masyarakat dalam menyikapi kondisi yang terjadi di lingkungan kita saat ini. Salah satunya para aktivitas alumni dari beberapa jenjang pendidikan yang ada di Kota Bandung.

Hidroponik, Solusi Lahan Sempit di Perkotaan

Gerakan memberi bantuan materi dan spirit kepada paramedis

Gerakan memberi bantuan materi dan spirit kepada paramedis

Bahaya Masker Medis: Ancaman Baru Climate Crisis

Beberapa dari kegiatan alumni yang bisa diteladani seperti alumni SMPN9 Bandung angkatan 90, alumni SMAN 3 Bandung angkatan 89, 93 s.d 97, alumni ITB angkatan 93 dan 95, IKA FK UNPAD dan masih banyak gerakan yang serupa yang mungkin juga berlaku di kota lainnya.

Salah satu gerakan yang diusung oleh alumni SMPN9 Bandung angkatan 90 misalnya, dari yang sebelumnya hanya berfokus untuk mensupport melalui sumbangan dalam bentuk luch box bagi petugas di RS, salah satu anggota tergerak untuk memproduksi face shield secara mandiri, yang mana pada awal Maret sudah langka di pasaran, Husni Thamrin berinisiatif dengan alasan untuk membantu para dokter dan jajarannya dalam menangani pandemik yang sedang terjadi.

Gerakan memberi bantuan materi dan spirit kepada paramedis

Gerakan memberi bantuan materi dan spirit kepada paramedis

Dengan support dari anggota alumni lainnya dia berhasil memproduksi dan dapat mendistribusikan secara langsung kepada pihak RS yang membutuhkan melalui informasi dari sesama alumni yang berprofesi dokter, salah satunya Rumah Sakit yang menerima bantuan tersebut adalah RSIA Melinda Bandung.

Bentuk bantuan tidak hanya sampai disitu, angkatan ini pun mengupayakan pengadaan sembako bagi para pekerja atau pengusaha kalangan kecil dalam menghadapi situai yang secara global terdampak termasuk didalamnya dampak secara ekonomi.

“Bagi saya saat itu adalah berusaha memenuhi permintaan untuk pengadaan face shield bagi para dokter atau perawat yang bertugas di Rumah Sakit, karena memang kebutuhan ini salah satu yang jadi modal kerja mereka dalam mengatasi pasien baik sebagai suspect ataupun yang confirm terpapar,” ujar Husni.

Pengadaan yang sebelumnya bersifat full donasi, dengan permintaan yang semakin banyak, karena tidak hanya saja permintaan dari kota Bandung, bahkan dari kota lain mulai berdatangan, saat ini Husni sendiri memutuskan untuk bisa mendistribusikan face shield seluas mungkin dengan mematok harga bahan baku untuk menghindari penimbunan dan mark up harga tinggi. Hal ini bisa menjadi bukti di masyarakat kita semua gerakan bisa terkondisikan atas nama kemanusiaan.

“Kami sangat terbantu dengan adanya hal seperti yang bapak Husni lakukan atas nama alumni SMPN 9 Bandung, kepada masyarakat bantuan sekecil apapun kita sangat hargai dan terimakasih atas support kepada kami untuk melawan pandemik ini.” ujar dokter Wanda Prima selaku direktur RSIA Melinda Bandung.

Lain halnya dengan gerakan yang dilakukan oleh Alumni SMAN 3 Bandung, mereka menginisiasi kolaborasi alumni angkatan 89, 93, 94, 95, 96, 97, K-Tilu Foundation, Alumni ITB angkatan 93 & 95, IKA FK UNPAD, Komunitas G-10 Hands (Alumni Farmasi ITB), dan Komunitas Brotherwood. Kolaborasi yang dinamakan “BERSAMA MELAWAN COVID-19” ini bersama-sama menciptakan lini produksi APD Mandiri, menggalang dana bersama dan mendistribusikan bantuan lewat  para dokter yg banyak berada di dalam kolaborasi ini.

Mereka membentuk Group produksi, Group Penggalangan Dana dan Pengadaan, dan Group Perencanaan Distribusi. Kolaborasi ini juga secara agresif mencari APD yang ada di pasar retail (bukan distribusi RS) untuk membeli semampunya dan menjaga agar harga APD tidak terus melunjak tinggi oleh ulah para spekulan.

Hari Budiarto, Ketua Yayasan K-Tilu Foundation berkomentar “Kolaborasi ini secara nyata memberikan tambahan kekuatan, baik dari sisi materiil maupun non materiil. Tantangan utamanya adalah bagaimana menjaga kolaborasi ini dapat secara konsisten mengisi kesenjangan kebutuhan dan ketersediaan APD di Jawa Barat sampai bantuan APD dari pemerintah tersalurkan”

Gerakan memberi bantuan materi dan spirit kepada paramedis

Gerakan memberi bantuan materi dan spirit kepada paramedis

Dr Wendy Freely Nugraha koordinator perencanaan distribusi menambahkan “Yang menarik, dalam setiap diskusi di semua group, tidak muncul arogansi dan ego masing-masing komunitas yang bergabung. Bahkan ketika didapatkan APD yang tersedia di pasar, ada proses lelang donasi kebutuhan dana untuk proses pengadaan. Ini membuat kolaborasi ini semakin percaya diri untuk bernegosiasi dengan para pemasok APD”.

Gerakan memberi bantuan materi dan spirit kepada paramedis

Gerakan memberi bantuan materi dan spirit kepada paramedis

“Ketika setiap komunitas belum berkolaborasi, seringkali mendapatkan kendala ketika mau memproduksi atau membeli APD. Apalagi kalau melihat kebutuhan lapangan yang sangat besar. Sejak bergabung, kita makin percaya diri untuk memenuhi target kebutuhan APD yang ditentukan oleh Group Perencanaan Distribusi,” ujar Danny Dangkua sebagai koordinator Group Penggalangan Dana dan Pengadaan.

Begitulah fenomena yang terjadi saat ini, di kala yang terjadi dari menyebarnya pandemik ini, ada sisi lain yang berlangsung, menyebarnya virus kebaikan antar manusia. Semoga semua rentetan kejadian mengenai menyebarnya virus covid-19 bisa segera berakhir dan teratasi, dan virus kebaikan akan terus bertumbuh kembang di antara kita.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.