Tidak Hanya Hati, Dunia pun Sepi sebab Corona

Pakai masker tangkal COVID-19.
Sumber :
  • vstory

VIVA –  Virus COVID-19 semakin merajalela, membuat sejumlah kawasan di berbagai belahan dunia yang tadinya ramai seketika menjadi sepi. Penyebabnya ialah kasus positif COVIS-19 yang terus melonjak tinggi. Berbagai tempat wisata di belahan dunia pun sepi akibat wabah yang satu ini.

Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ternak

Sehingga, ada sebuah anjuran untuk tidak banyak beraktivitas di luar rumah. Social distancing dan menghindari kerumuman kini dilakukan masyarakat agar virus tidak semakin menyebar.

Sebab, dampak yang timbul dari penyebaran wabah COVID-19 membuat banyak termpat wisata di berbagai negara sepi. Pengungjung sangat jarang terlihat di tempat wisata tersebut. Kota yang selama ini terkenal ramai, seketika menjadi kosong. Lokasi yang sebelumnya menjadi pusat keramaian pun sepi.

Hidroponik, Solusi Lahan Sempit di Perkotaan

Hal itu tidak lain adalah dampak dari penyebaran virus vorona yang kian merajalela. Suasana lenggang terlihat di beberapa tempat yang bisanya penuh desakan orang.

Provinsi Hubei, China, yang merupakan asal virus corona, telah memberlakukan lockdown. Kebijakan ini mengharuskan masyarakat untuk tidak boleh keluar rumah untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak perlu. Kemudian disusul oleh negara-negara lain dalam pemberlakuan lockdown.

Bahaya Masker Medis: Ancaman Baru Climate Crisis

Sebagai contoh, seperti yang terlihat di stasiun di Wuhan, China, yang merupakan pusat penyebaran global nampak sepi.Selain China, Italia sebagai salah satu negara yang mengalami lonjakan kasus virus corona,  melakukan penutupan total (total lockdown).

Sehingga, dampak yang terjadi ialah tak ada orang bisa keluar atau masuk dengan bebas. Sejumlah kawasan wisata di Venice dan Roma yang biasanya ramai pengunjung, saat ini terlihat seperti kota mati. Begitupun dengan ruang publik Italia mendadak sepi, termasuk titik-titik wisata, Sekolah dan Universitas juga tutup. 

Bukan hanya di China dan Italia, berbagai negara lain yang sedang memerangi wabah corona pun terlihat pemandangan yang tak jauh beda.  Begitu sepi. Negara seperti Thailand, Hong Kong, Jepang, dan Israel pun dengan suasana yang sama.

Bahkan, dunia juga dikejutkan dengan suatu pemandangan yang tak lazim. Pemandangan tersebut terjadi di Tanah Suci Mekah, tepatnya di sekitar Ka’bah Masjidil Haram. Salah satu tempat di Arab Saudi yang biasanya dipenuhi oleh banyak jamaah haji kini jadi kosong. Namun inilah upaya yang mereka lakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah menewaskan lebih dari 3.000 orang di seluruh dunia.

Bukan tanpa alasan, Arab Saudi melakukan ini yakni untuk mengghindari penyebaran virus yang semakin menular kemana-mana. Apalagi para jamaah haji yang datang dari berbagai negara, apakah jamaah itu membawa virus atau tidak, kita tidak mengetahuinya.

Oleh sebab itu, lokasi di sekitar Ka’bah melakukan kegiatan bersih-bersih dan sterilisasi dalam pencegahan dari merebaknya virus corona yang tengah melanda dunia.

Dunia yang kian sepi, penyebaran virus COVID-19 semakin hari semakin ganas. Jumlah korban yang tersebar di berbagai wilayah, banyak membuat masyarakat panik. Walaupun sebenarnya, dengan adanya virus ini bukan menjadikan kita semakin panik. Karena panik itu bukanlah jalan keluar. Sudah selayaknya masyarakat saat ini untuk bisa tenang.

Terlebih dengan adanya penyebaran berita-berita yang belum tentu kebenarannya. Hingga berita itu tersebar luas kemudian diterima oleh masyarakat. Yang ada, kepanikan semakin menjadi-jadi.

Sementara di Indonesia, dengan pemberlakuan kebijakan social distancing pun harus tetap menjaga diri. Dengan tidak terlalu banyak banyak melakukan kegiatan, kumpulan di luar rumah yang tidak begitu perlu. Kita bisa memaksimalkan agar bisa tetap beraktivitas seperti belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Karena merupakan bagian dari upaya kita dalam menekan penyebaran virus corona.

Maka, obat yang terbaik untuk menghadapi COVID-19 saat ini adalah informasi. Masyarakat juga harus pandai memilah dan memilih informasi yang diterima. Diharapkan, berita yang diterima itu tepat dan akurat. Termasuk di era Corona yang terjadi saat ini. Kabar baik tentang sembuhnya pasien corona perlu dipenuhi di berbagai media. Sehingga dengan bermunculan kabar baik tersebut, dapat menjadikan kita lebih semangat lagi dalam perjuangan melawan virus corona. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.