Cara Menentukan Madu yang Asli

Madu yang dipanen adalah sepertiga bagian atas yang telah ditutupi oleh lilin/malam. (foto: dokumentasi pribadi)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Meningkatkan daya tahan tubuh adalah salah satu upaya dalam menghadapi pandemi covid 19. Para ahli menyarankan untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga. Di antara makanan sehat yang dianjurkan adalah mengkonsumsi madu.

Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ternak

Namun, yang jadi masalah adalah bagaimana cara memilih madu yang asli. Hal ini dikarenakan banyaknya beredar madu palsu atau oplosan dipasaran. Alih-alih menambah daya tahan tubuh, malah membuat masalah kesehatan.

Berbagai cara dilakukan orang membuat madu palsu. Mulai dari mengoplos dengan menambahkan gula, sampai membuat sendiri madu dengan campuran kimia tertentu tanpa sedikitpun ada unsur madu didalamnya. Berbekal pengalaman dari peternakan madu, kali ini penulis ingin berbagi cara dalam memilih madu yang asli.

Hidroponik, Solusi Lahan Sempit di Perkotaan

Cara yang paling akurat dalam menentukan madu asli atau tidak adalah dengan mengujinya di labaratorium.

Namun, cari ini mustahil dilakukan oleh masyarakat awam. Oh ya, sebelum menjelaskan lebih jauh penulis ingin membedakan istilah madu asli dan madu murni.

Bahaya Masker Medis: Ancaman Baru Climate Crisis

Istilah ini sebenarnya adalah yang kami pakai dipeternakan untuk membedakan campuran madu. Baik madu asli atau madu murni, keduanya bukan madu palsu. Madu asli maksudnya adalah  madu yang setelah dilakukan proses pemerasan tidak dilakukan lagi pemisahan beepollennya. Sehingga sewaktu dikemas masih ada lapisan busa di bagian atas.

Sedangkan madu murni adalah madu yang telah dipisahkan beepollennya. Secara kasat mata membedakannya adalah jika ada lapisan seperti busa di bagian atasnya maka madu tersebut adalah madu asli. Lapisan busa itu adalah beepollen.

Sedangkan jika busanya tidak ada berarti madu murni. Jadi jika ada cerita di masyarakat bahwa madu yang tidak ada busa di bagian atasnya adalah madu palsu, ini adalah mitos.

Di tengah masyarakat banyak sekali beredar cerita cara memilih madu yang asli. Di  antaranya adalah madu yang asli tidak dikerubuti semut, jika tutup botol dibuka ada gasnya, jika dimasukkan kulkas tidak membeku dan masih banyak lagi.

Berikut pengalaman penulis dalam menanggapi hal tersebut. Madu yang asli tidak dikerubuti semut, ini adalah mitos. Malahan dalam beternak lebah kita harus kenal musuh-musuh lebah agar menghasilkan madu yang banyak. Musuhnya adalah semut, cicak dan penyengat. Semut sangat menyukai madu, sehingga kaki kotak lebah (stup) dilapisi oli atau gemuk agar semut dan cicak tidak mengerubuti sarang lebah.

Madu yang asli ketika tutup botol dibuka ada gasnya, ini juga mitos. Malahan madu yang ada gasnya mempunyai kualitas yang kurang baik dibanding yang tidak ada gas. Hal ini dikarenakan, madu yang dipanen ketika belum matang akan menghasilkan gas.

Ciri-ciri madu yang telah matang adalah sarang lebah yang berisi madu telah tertutup lapisan lilin/malam yang berwarna putih. Jika sarang lebah belum tertutup lilin disarankan jangan dipanen untuk menjaga kualitasnya.

Nah, kebanyakan pada madu hutan hal ini tidak akan diperhatikan. Jika pemburu madu hutan menemukan sarang lebah yang berisi madu, otomatis mereka akan langsung memanennya. Tidak mungkin mereka menunggu sampai sarang lebah ditutupi lapisan lilin karena bisa berakibat diambil oleh pemburu madu lainnya.

Maka kebanyakan madu hutan akan selalu ada gasnya. Barangkali inilah yang menyebabkan masyarakat menganggap madu yang ada gas adalah yang asli. Sekali lagi madu yang ada gas bukan madu palsu cuma madu tersebut memiliki kualitas rendah karena dipanen terlalu cepat.

Ada lagi yang menyebabkan madu memiliki gas selain dipanen terlalu cepat adalah karena proses fermentasi. Biasanya madu yang mengandung banyak air akan terfermentasi. Ini terjadi ketika madu dipanen pada musim hujan.

Pada musim hujan lebah pekerja secara tidak sengaja akan membawa tetes air yang menempel pada kakinya. Inilah yang menyebabkan madu mengandung kadar air tinggi. Biasanya madu akan lebih encer. Madu yang terfermentasi ini dari waktu ke waktu rasanya akan berubah dan cenderung lebih asam. Peternak lebah yang sudah modern biasanya akan mengurangi kadar air pada madu untuk menjaga kualitasnya.

Madu yang asli jika dimasukkan ke dalam kulkas atau freezer tidak membeku, ini juga mitos. Tidak semua madu yang asli dimasukkan ke dalam kulkas atau freezer tidak membeku. Madu yang mengandung banyak kadar air otomatis akan beku jika dimasukkan ke dalam freezer.

Selain itu yang membuat madu beku adalah kristal yang ada pada madu tersebut. Dari pengalaman kami, setiap masuk musim mangga manyoritas madu ada lapisan kristal di bawahnya.

Nah, jika ada kristal di bagian bawah madu maka saat dimasukkan ke dalam kulkas madu akan membeku. Namun, ada yang membedakan madu yang asli dan madu palsu ketika membeku. Madu yang asli ketika sudah beku dikeluarkan dari kulkas madu akan cenderung beku terus dan sangat susah mencair lagi. Sebaliknya madu palsu ketika sudah beku dan dikeluarkan kulkas akan mencair lagi. Sebaiknya madu tidak dimasukkan ke dalam kulkas.

Selanjutnya cara menentukan madu yang asli adalah dengan memasukkan ke dalam air. Madu yang asli akan langsung terbenam dan menggumpal. Hal ini dikarenakan madu memiliki Berat Jenis (BJ) lebih besar dari air, sehingga ketika dimasukkan ke dalam air madu tidak mengambang atau mengapung. Lalu ada lagi mitos bahwa madu yang asli jika diolesi pada pentol korek maka pentol korek akan tetap nyala saat digesek. Ini tidak berlaku pada madu yang mengandung banyak kadar air.

Bagi orang yang telah terbiasa mengkonsumsi madu asli, otomatis lidahnya bisa membedakan mana yang asli dan palsu. Terakhir cara yang paling mudah adalah pergi ke peternakan lebah. Menyaksikan langsung petani memanen madu. Namun cara ini yang paling banyak makan biaya karena tidak banyak terdapat peternakan lebah sehingga untuk pergi ke peternakan tersebut butuh biaya besar. Itulah sedikit berbagi pengalaman mudah-mudahan bermanfaat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.