Novelis Muda Asal Desa Pematung

Novelis Muda Asal Desa Pematung
Sumber :
  • vstory

VIVA – Desa Pematung ternyata memiliki seorang penulis muda yang telah berhasil menelurkan sebuah buku novel remaja. Namanya Erna Kurniawati, perempuan kelahiran 22 Agustus 1998 ini berhasil menerbitkan novel pertamanya yang berjudul “Moodbooster” setebal 215 halaman.

Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ternak

Karya novelnya diterbitkan oleh penerbit Ahsyara Media asal Kendal-Ugisor, Jawa Tengah. Saat ini bukunya sedang pada tahap pencetakan.

Dia mengungkapkan motivasi ia menulis adalah ingin menyalurkan inspirasi baik buat diri sendiri maupun orang lain lewat sebuah tulisan.

Hidroponik, Solusi Lahan Sempit di Perkotaan

“Jadi awal saya mulai menulis saat masih duduk di bangku SMA, tapi awal saya suka menulis mulai dari SD, nulis-nulis cerita di buku tulis, lalu dibaca oleh teman-teman yang lain, saya senang liat mereka membacanya, terlebih saat mereka menunggu kelanjutan cerita saya,” ungkap perempuan yang sering disapa Erna ini.

Ide dia untuk menulis novel karena iseng dan ingin mengisi kekosongan waktu. Ia juga mengaku jika menulis adalah hobi yang menyenangkan. Erna banyak menghabiskan waktu menulis dalam blog pribadinya (http://banana40.food.blog), [Mungkin kawan-kawan bisa berkunjung! (pen)]. Blog yang sudah dikelola tahun 2017 lalu.

Bahaya Masker Medis: Ancaman Baru Climate Crisis

Dia juga sering mengikuti lomba menulis online dan karyanya pernah dibukukan dalam buku antalogi puisi yang diterbitkan oleh penerbit yang sama.

Saat ini ia sedang mengerjakan novel keduanya sambil menyelesaikan kuliah.

“Jadi saat ini saya sedang berusaha menyelesaiakan novel kedua sambil menyelesaikan kuliah, saya berharap novel yang kedua ini bisa diselesaikan secepatnya,” ungkapnya.

Salah satu harapan Erna yakni novelnya bisa diangkat ke layar lebar. “cita-cita saya yakni bisa menulis puluhan novel dan salah satunya bisa di film kan, saya juga ingin karya-karya saya bisa menginspirasi orang lain,” ungkapnya.

Pesan dan harapan buat pemuda-pemudi yang ada di Desa Pematung, “jika ingin mulai menulis, mulailah dengan banyak membaca, karena dengan membaca akan menambah banyak wawasan,” jelasnya.

Dia juga berharap kepada Pemerintah Desa Pematung untuk mengadakan perpustakaan desa yang menjadi sumber ilmu pengetahuan dan wawasan  masyarakat Desa Pematung.

“Saya berharap desa kita mengadakan fasilitas semacam perpustakaan desa atau taman baca,” ungkapnya.

Jadi kawan-kawan ketika kita memiliki harapan dan tekad yang kuat, tidak ada kata mustahil sebagaimana yang telah dilakukan oleh kawan kita Erna yang telah membuat sebuah karya tulis.

Para melenial! Ayo berkarya, tuangkan kreativitas yang dimiliki, kalo ada yang ingin menjadi penulis, gampang! yang penting ada kemauan dan ketekunan. Seorang penulis pernah berkata, “syarat untuk menjadi penulis ada tiga, yaitu menulis, menulis, menulis (Kuntowijoyo).

Terakhir, ada sebuah ungkapan indah, “ setiap kata yang terucap hanya mampu diingat paling lama satu jam, tetapi setiap kata yang tertulis akan terus diingat sampai kata itu tak terarsip lagi.” (Penulis: Kusumawardani)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.