5 Langkah Utama Membuat Content Marketing

content marketing
Sumber :
  • vstory
Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ternak

VIVA – Di era sekarang ini, pelanggan tak mau lagi dijadikan target promosi dengan bombardir iklan. Pelanggan ingin diperlakukan sejajar sebagai teman yang memiliki budi dan perasaan. Dalam konteks inilah, content marketing menjadi solusi.

Content marketing merupakan pendekatan pemasaran yang melibatkan proses penciptaan, pemilihan, penyaluran, serta penguatan konten yang berguna untuk segmen audiens dan berfungsi untuk membangun percakapan seputar konten tersebut.

Hidroponik, Solusi Lahan Sempit di Perkotaan

Lalu, bagaimana langkah menciptakan content marketing yang bagus dan kuat? Yuk simak langkah-langkah nya dibawah ini:

1.    Tentukan tujuan

Bahaya Masker Medis: Ancaman Baru Climate Crisis

Sebelum membuat sebuah konten, pemasar sebaiknya menentukan terlebih dahulu tujuan dari content marketing. Hal ini bertujuan agar kedepan, pemasar bisa mengukur keberhasilan konten tersebut.

Content marketing  sendiri memiliki dua tujuan pokok. Tujuan yang terkait penjualan yakni sales closing, cross-sell, dan up-sell. Dan tujuan yang terkait dengan merek, seperti brand awareness, brand association, maupun brand loyalty.

2.    Klasifikasi Audiens

Salah satu poin penting dari content marketing  adalah harus memiliki segmen audiens yang jelas, agar konten yang digarap bisa lebih tajam sekaligus tepat sasaran, sesuai dengan segmen yang dituju.

Segmentasinya bisa dilakukan berdasarkan geografi, demografi, ataupun perilaku.

3.    Temukan Ide dan Buat Perencanaan

Setelah menentukan segmen, pemasar harus menemukan ide terkait konten yang akan dibuat dan kemudian melakukan perencanaan. Pilihan tema yang relevan dengan format dan cerita yang tepat dan menarik biasanya akan membuat konten menjadi kuat.

Selain tema, pemasar perlu menentukan format kontennya. Konten ini bisa diwadahi dalam berbagi bentuk. Bisa bentuk tulisan, maupun visual, seperti siaran pers, artikel, newsletter, infografik, slide presentasi, video, film pendek, maupun film panjang.

Sebuah content marketing harus dibuat dengan tepat dan se-kreatif mungkin sesuai dengan segmen agar mampu menarik minat pasar. Seperti So Sweet, salah satu brand minuman kekinian yang memiliki konten-konten menarik pada platform sosial nya.

4.    Pendistribusian Konten

Konten yang bagus apabila tidak di distribusikan dengan tepat maka akan menjadi sia-sia. Pendistribusian content marketing harus dilakukan secara menyeluruh baik dengan menggunakan kanal daring maupun luring.

Ada tiga kategori besar media yang bisa dimanfaatkan untuk menyebarluaskan konten, yakni owned media, paid media, dan earned media. Owned media mengacu pada kanal yang ada dalam internal perusahaan, seperti event korporat, website, blog, dan sebagainya. Sedangkan paid media mengacu pada media atau kanal berbayar. Misalnya, iklan, advertorial, radio, koran sebagainya. Sedangkan earned media mengacu pada media sosial atau komunitas.

5.    Evaluasi

Setelah konten berhasil di distribusikan, evaluasi terhadap konten menjadi tahap yang paling penting untuk menilai performa dan strategi yang sudah dijalankan. Apakah konten yang dibuat berpengaruh pada tujuan yang ditetapkan atau tidak baik terkait dengan penjualan maupun merek.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.