- vstory
Ratusan nyawa melayang akibat paru-paru yang digerogoti virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok itu. Bahkan, puluhan tenaga medis, baik dokter maupun perawat pun menjadi korban keganasan pandemi ini. Indonesia melaporkan kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020.
Kasus meningkat dan menyebar dengan cepat di seluruh wilayah Indonesia. Sejumlah rumah sakit di Tanah Air terancam bangkrut akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Rata-rata pendapatan rumah sakit bahkan anjlok hingga 50 persen. Hal ini pun lantas membuat para pengelola rumah sakit kesulitan untuk menutupi biaya operasional. Beban rumah sakit juga semakin tinggi dalam menangani pasien COVID-19.
Oleh karena itu, rumah sakit harus mampu memiliki inovasi dengan melakukan perubahan sistem pelayanan sehingga mampu mengikuti perkembangan pada masa pandemi Covid-19. Inovasi dalam pelayanan rumah sakit tentunya berdasarkan pada visi dan misi masing-masing rumah sakit.
Rumah sakit dapat menginovasikan salah satu jenis pelayanan yang mungkin sebelumnya merupakan andalan di rumah sakit tersebut. Pelayanan promotif dan preventif dapat dibuat secara online. Misalnya, buat acara seminar awam mengenai sesuatu penyakit dan sekaligus mempromosikan fasilitas atau alat medis canggih apa yang dipunya rumah sakit. Pembuatan seminar awam menggunakan fasilitas Zoom Meeting atau Google Meet. Kemudian buat aplikasi sendiri mirip ojek online yang bisa memesan dokter atau perawat ke rumah untuk homecare dan vaksinasi.