Mentan Dukung Transformasi Florikultura Jadi Industri

Mentan Syahrul Yasin Limpo menerima kunjungan CEO Minaqu Home Nature Ade Wardhana Adinata.
Sumber :
  • vstory

VIVA  - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendukung penuh langkah petani milenial yang akan membangun kawasan Florikultura Nasional di sejumlah daerah di Tanah Air. Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan CEO Minaqu Home Nature Ade Wardhana Adinata di kantor Kementerian Pertanian, Kamis, (04/01).

10 Tanaman yang Bisa Mengurangi Polusi Udara di Rumah

Menurut Syahrul, Indonesia dikenal dengan negara megabiodiversitas dan keanekaragaman hayati termasuk Florikultura. Banyak spesies tanaman hias  eksotik asli Indonesia, yg menjadi potensi untuk diekspor ke berbagai belahan dunia. Ia pun mendorong para petani milenial segera menangkap peluang tersebut, agar gairah ekspor tetap meningkat di saat kondisi Pandemi tengah melanda.

" Anak anak muda ini harus bisa meningkatan nilai tambah dan daya saing industri flokultura dengan sumber genetik lokal eksotik " ujar Syahrul.

Sosok Mang Uprit, Pria yang Marah Edelweiss Rawa di Ranca Upas Hancur Digilas Trail

Namun Syahrul juga berpesan, agar melibatkan berbagai kalangan di antaranya kaum ibu rumah tangga, supaya menjadi satu kesatuan yang kuat dan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Nantinya,  realisasi ide para petani milenial ini bisa dimulai dari wilayah Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Menteri bahkan menargetkan kepada anak muda ini bisa berjalan dalam satu bulan ke depan.

" Ini nantinya bisa dengan membangun basis produksi dan pasar berbasis komunitas " tutur Syahrul.

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Lepas Ekspor Tanaman Hias

Sementara CEO Minaqu Home Nature Ade Wardhana Adinata, menyambut baik dukungan Menteri Pertanian ini, karena bisa menambah sumber Devisa Negara. Menurut Ade, Pasar Tanaman Hias Minaqu Home Nature di Kota Bogor, menjadi contoh pertama, yang mengintegrasikan antara produksi dan pasar bisa dilakukan saat ini. 

" ini diharapkan dapat diduplikasi di tempat tempat lain, untuk menumbuhkan exportir baru, membuat sebuah ekosistem agar tercipta industri florikultura yang menambah sumber devisa negara ," pungkas Ade. 

Ade menambahkan, salah satu langkah kongkretnya tersebut adalah dengan penandatanganan kerjasama (MoU) antara importir tanaman hias dari negara Eropa (Jerman), Amerika, Canada, Korea Selatan, dengan MINAQU INDONESIA yang  difasilitasi Kementerian Pertanian pada bulan Maret mendatang. Hal ini diharapkan bisa mengangkat pamor tanaman hias asli Indonesia dan mengalahkan negara negara lain seperti Thailand, Singapura dan Vietnam. 

" Mou itu juga berkaitan dengan program GRATIEKS (Gerakan Peningkatan Ekspor ) yang dicanangkan oleh Pak Menteri " ujar Ade. 

Dalam pertemuan ini, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo juga didampingi oleh Dirjen Hortikultura Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc., Ditjen Perkebunan Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc, Ditjen Tanaman Pangan Dr. Ir. Suwandi M.Sc, dan 

Kepala Badan Karantina Tanaman RI. Ir. Ali Jamil M.P., Ph.D dan Staf Khusus Menteri Bidang Kebijakan Pertanian, Prof. Dr. Ir. Imam Mujahidin Fahmid.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.